4. Jaga kesehatan Jika kita menjadikan kesehatan pribadi sebagai prioritas, kita akan lebih siap untuk menangani krisis.
Konsumsilah makanan yang seimbang, berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup.
Olahraga menurunkan tingkat hormon stres dan membantu fungsi tubuh
5. Batasi kafein Saat kita berada di tengah-tengah situasi yang tegang, kita mungkin tergoda untuk lari ke ruang istirahat dan membuat secangkir kopi.
Kafein dapat memicu pelepasan adrenalin, memberi kita energi dan kekuatan fisik yang bersifat instan, namun setelah itu kita akan merasa kelelahan dan lekas marah.
Daripada mengonsumsi secangkir kopi, soda, atau minuman berenergi, lebih baik kita mencukupi cairan tubuh dengan air.
6. Hubungi teman atau mentor tepercaya.
Gunakan sistem dukungan dan jangan takut untuk meminta saran saat situasi penuh tekanan.
Seseorang yang tidak terlibat secara emosional dalam situasi buruk yang kita alami akan bisa memberi
Hal ini akan membantu kita mengendalikan stres dan kecemasan.
Ketika kita menjelaskan situasinya, kita bahkan dapat mulai mengutarakan isi pikiran, yang mungkin mendorong kita untuk menemukan pendekatan atau solusi baru.
7. Menghindar untuk sementara Tarik diri dari situasi untuk sementara waktu, meskipun hanya satu atau dua jam.
Ketika kita memberi diri waktu untuk memproses dilema dan emosi di sekitarnya, kita akan dapat mendekati situasi dengan perspektif yang segar.
8. Lakukan hal yang membuat rileks Krisis mungkin mengharuskan kita bekerja berjam-jam di kantor atau menghabiskan akhir pekan untuk bekerja.
Ketika sedang dalam situasi tersebut, cobalah lakukan aktivitas yang membuat rileks, meski sebentar.
Bermeditasi di pagi hari, jalan kaki di taman, atau mendengar lagu favorit, cukup efektif mengembalikan mood.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Menyikapi Masalah Hidup dengan Santai?",