Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pelebaran ruas jalan sepanjang 11,5 Km pada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-109 dalam hutan belantara dan perkebunan di pedalaman Kecamatan Padang Tiji, Pidie persisnya di Gampong Pulo berdampak positif terhadap pengembangan sektor agrowisata dan penentuan tapal batas wilayah.
Selain itu dengan hamparan luas lahan 1.500 Ha atau malah lebih dapat dijadikan pusat pengembangan tanaman aneka buah-buahan yang disesuaikan dengan kultur tanah.
Baik buah delima, anggur, jeruk, kelengkeng, pisang, pepaya madu, manggis, jambu serta tanaman lain yang dapat mendulang rupiah.
Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh Tengku Sony Sonatha SE MIP yang juga selaku Dansatgas TMMD Ke-109 kepada Serambinews.com, Jumat (9/10/2020) mengatakan rangkaian kegiatan pada program kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dengan TMMD ke-109 ini memberi dampak besar bagi ribuan masyarakat petani dalam pengembangan agro wisata buah-buahan di belantara hutan dan kebun di Kecamatan Padang Tijie.
• 1 Anggota TGPF dan 2 Prajurit TNI Terluka Ditembak di Intan Jaya, TNI Buru KKB Papua
• Harga Cabai Merah di Gayo Lues Capai Rp 40.000 Per Kilogram, Sebelumnya Sempat Hanya Rp 10 Ribu/Kg
• Hingga Hari Ini, Pasien Covid-19 di Aceh dalam Perawatan 2.012 Orang
"Maka sebagai komitmen ini TMMD reguler tahun ini dengan mengawali pembukaan dan penerobosan serta pelebaran dan pengerasan ruas jalan akses utama sepanjang 11,5 Km ini menjadi kebutuhan sakral agar mempermudah mobilisasi kendaraan roda dua dan empat agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu juga TMMD ini juga turut menyertakan pembangunan jembatan permanen di Alue Kruet, serta sejumlah pemasangan goron-gorong di delapan titik yang kini terus dipacu penyelesaiannya," ujarnya.
Apalagi di ujung program TMMD ini terdapat suatu objek destinasi wisata Lingkok Kuwieng yang menarik wisatawan lokal dan luar Aceh.
Bahkan kelak menjadi destinasi kunjungan wisatawan nasional.
"Dengan rampungnya semua akses ini maka dengan sendirinya sektor wisata alam ini akan menambah nilai kesejahteraan masyarakat serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi daerah," jelasnya.
Selain itu juga penerobosan jalan ini secara teritorial untuk memastikan perbatasan peta wilayah antara Kabupaten Pidie dengan Kabupaten Aceh Besar.
Diakui Tengku Sony Sontha, hingga saat ini volume pengerjaan yang bersifat fisik telah mencapai 60 persen.
"Pada intinya, tim di lapangan tetap komit terus memacu penyelesaian terhadap segala kegiatan dapat tuntas tepat waktu," ungkapnya.(*)