Baca tanpa iklan
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Proses Belajar Mengajar (PBM) tahun ajaran 2020-2021 untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), hingga sekarang ini masih tetap BDR (Belajar Dari Rumah).
Sedangkan jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madarasah Aliyah (SMP/MTs dan SMA/SMK/MA) sudah melaksanakan PBM tatap muka, sejak 24 Agustus lalu.
Sementara sebagian besar orang tua/wali murid, terutama jenjang SD/MI di Abdya, dilaporkan setuju diterapkan kembali PBM tatap muka seperti biasa, tentu dengan protokol kesehatan (protkes) secara sangat ketat.
Sebagai catatan, di Abdya terdapat 109 SD, 29 SMP yang menjadi kewenangan Pemkab Abdya. Sedangkan di bawah kewenangan Kantor Kementerian Agama ada 20 MI (15 negeri dan 5 swasta), 8 MTs (4 negeri dan 4 swasta) dan 4 MA (1 negeri dan 3 swasta).
Sementara yang menjadi kewenangan Pemerintah Aceh (provinsi) terdapat 15 SMA dan 5 SMK. Tapi, satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangan Provinsi dan Kankemenag untuk menerapkan PBM tatap muka harus mendapat persetujuan dari Bupati Abdya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Abdya, H Jauhari SPd dihubungi Serambinews.com, Jumat (9/10/2020) mengaku telah menghadap Bupati untuk meminta arahan khusus PBM jenjang SD/MI yang masih BDR.
Terkait hal ini, Bupati memberikan arahan agar Kepala Disdik Abdya melaporkan melalui surat kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tentang hasil evaluasi lapangan menyangkut belajar dari rumah jenjang SD/MI.
Hasil evaluasi tersebut dirapatkan oleh gugus tugas Covid-19 kabupaten, hasilnya atau rekemendasi disampaikan kepada Bupati untuk memutuskan apakah PBM jenjang SD/MI tetap belajar dari rumah atau sudah bisa dimulai PBM tatap muka.
“Hasil evaluasi BDR jenjang SD/MI sudah kita sampaikan melalui surat kepada Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten. Lalu, Gugus menggelar rapat dan hasilnya disampaikan kepada Bupati. Dalam beberapa hari ke depan akan keluar keputusan Bupati, apakah masih BDR atau dimulai belajar tatap muka,” kata Jauhari.
Dia menyebutkan, hasil evaluasi yang disampaikan kepada gugus tugas covid-19 kabupaten antara lain termasuk informasi bahwa sebagian besar orang tua/wali murid SD setuju diterapkan PBM tatap muka dengan protkes diperketat.
Banyak wali murid setuju dilaksanakan belajar tatap muka diketahui, setelah masing-masing sekolah mengirimkan surat kepada orang tua/wali murid, berisikan pilihan, apakah setuju tetap dilaksanakan BDR atau dimulai belajar tatap muka di sekolah.
“Hampir 90 persen atau umumnya orang tua/wali murid SD, memilih PBM tatap muka. Hal ini, juga telah kita laporkan kepada bapak Bupati. Apakah, segera dimulai PMB tatap muka jenjang SD/MI. Kewenangan memutuskan hal itu adalah Bupati,” ungkap Kepala Disdikbud Abdya, itu.
• VIRAL Wanita Mengaku Simpanan Anggota DPR Tolak Omnibus Law: Pilih Revisi atau Diadukan ke Istri?
• Nekat, Dua Minibus Ini Bawa 85 Kg Ganja, 4 Tersangka Diciduk Tim Gabungan Posko Covid-19 Nagan Raya
• Gadis ABG Dibujuk Pacar Bersetubuh Dijanjikan Tak Hamil, Setelah 10 Kali Akhirnya Korban Melahirkan
Pertimbangan lain yang disampaikan bahwa Kabupaten Abdya, masuk zona kuning (rendah risiko) penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Sedangkan PMB tatap muka jenjang TK di Abdya direncanakan dilaksanakan pada November mendatang. Hal ini keputusan bersama Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendagri RI Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 tahun 2020, Nomor HK. 03.01/ Menkes/363/2020, Nomoir 440-882 tahun 2020.