Viral Medsos

Tak Mau Berdiri Saat Lagu Kebangsaan Diputar, Seorang Siswi Digampar Pedagang Roti di Depan Umum

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar - Seorang pedagang roti tampak sangat marah ketika melihat seorang siswi tidak berdiri sebagai penghormatan lagu kebangsaan. Ia menampar wajah siswi tersebut dan menarik rambutnya.

Meski menerima permintaan maaf tersebut, pihak keluarga tidak akan mencabut kasus pidana tersebut.

"Saya melakukannya karena saya kesal," kata Poo.

“Saya hanya wanita penjual roti, saya tidak mengikuti politik, tetapi saya tumbuh dengan belajar bahwa kita harus membela lagu kebangsaan,” katanya.

Poo mengatakan dia biasanya turun tangan ketika seseorang tidak mendukung lagu kebangsaan, tetapi tidak akan melakukannya lagi.

Salah satu orang yang pertama memeriksa kasus tersebut adalah Anggota Parlemen Maju, Wiroj Lakkhanaadisorn.

Ia menelepon polisi untuk menanyakan kasus tersebut kurang dari dua jam setelah video penyerangan tersebut diunggah.

"Saya menelepon untuk menuntut keadilan untuknya karena tidak adil dia ditampar, dengan kepala tersentak seperti itu," kata Wiroj melalui telepon.

“Baik orang dewasa maupun generasi muda harus cukup dewasa untuk hidup dengan pendapat yang berbeda. Kami tidak bisa mengusir orang yang tidak setuju dengan kami, " katanya.

Baca juga: Viral Sukiman Pengantin Pria Mirip Jokowi Hingga Istri Kaget, Perias: Beneran Mirip Banget

Dia menambahkan, masyarakat Thailand harus bisa hidup berdampingan dan berhenti menggunakan kekuatan satu sama lain.

Poo Mendapat Sumbangan dari Warganet

Pada hari Kamis (29/10/2020), Poo menerima sumbangan sebesar gaji bulanan warga Thailand dari netizen pro- establishment.

Pendukung monarki garis keras menggalang dana dan mengirim 18.200 baht (Rp 8,5 juta) kepada Poo, untuk membantunya melawan tindakan hukum tersebut.

Baca juga: Waduh, Wajah Gadis Cantik Karyawati Bank Ini Mendadak Penuh Jerawat, Begini Awal Ceritanya

Donasi tersebut sebagian besar dikumpulkan melalui Cheer Lung, halaman Facebook yang mendukung PM Prayut Chan-o-cha dan menentang seruan untuk mereformasi monarki.

“Dengan permintaan populer, karena pengikut kami ingin menyumbang untuknya,” Cheer Lung memposting pada hari Rabu dengan rekening bank Poo.

Poo berjabat tangan untuk meminta maaf dengan kerabat seorang siswi yang digampar karena tidak menghormati lagu kebangsaan pada Rabu 28 Oktober 2020 di Kantor Polisi Phra Nakhon Si Ayutthaya. (khaosodenglish.com)
Halaman
123

Berita Terkini