Internasional

Tim Kampanye Trump Siap Bertarung di Pengadilan, Pengamat Sebut Tindakan Konyol

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pendukung Presiden Donald Trump berdemonstrasi dengan teriakan 'Hentikan Pencurian' di depan kantor Departemen Pemilihan Maricopa County, Phoenix, Arizona, AS, Sabtu (7/11/2020) malam.

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Tim Kampanye Donald Trump bersikeras ingin melanjutkan gugatan hasil pemilihan presiden AS dengan bertarung habis-habisan di pengadilan.

Tetapi, sejumlah pengamat di AS menyebut sebagai tindakan konyol yang akan mengakibatkan ternodanya legitimasi pemilu AS di mata dunia internasional.

Dilansir AP, Minggu (8/11/2020), musuh politik presiden menyadari telah kalah dari Joe Biden.

Tetapi, pengacara Trump, termasuk mantan Walikota New York Rudy Giuliani, ingin mengadakan konferensi pers di luar bisnis pertamanan Philadelphia pada Sabtu (7/11/2020) malam.

Baca juga: Pendukung Joe Biden Mulai Berpesta, Pendukung Donald Trump Tetap Berdemo

Trump sendiri mengumumkan konferensi pers di feed Twitter-nya, seolah memberi isyarat konferensi itu akan diadakan di Hotel Four Seasons yang bergengsi.

Namun, tak lama kemudian, hotel itu sendiri mengklarifikasi bahwa konferensi pers Trump sebenarnya akan diadakan di Four Seasons Total Landscaping.

Giuliani mengecam organisasi media yang menyerukan perlombaan untuk Biden.

“Semua jaringan mengira Biden akan menang 10 persen, aduh, apa yang terjadi? tanyanya.

"Ayo, jangan konyol, jaringan tidak bisa memutuskan hasil pemilu, ”kata Giuliani.

Baca juga: Donald Trump Ingin Balas Dendam Terhadap Fox News, Tuding Sebagai Biang Kehancurannya

Tetapi proyeksi jaringan yang menunjukkan Trump kalah didasarkan pada jumlah suara yang telah dihitung untuk setiap kandidat oleh pejabat di negara bagian secara nasional.

Mereka menunjukkan Biden memimpin Trump dengan lebih dari 4 juta suara secara nasional.

Tetapi, yang lebih penting, dengan kemenangan di negara bagian, medan pertempuran utama yang telah menempatkannya di atas Electoral College.

Baca juga: Negara Sasaran Kecaman AS Atas Klaim Penipuan Presiden Donald Trump, Garuk-garuk Kepala

Sementara Trump dan tim hukumnya terus mengatakan bersiap untuk bertarung di pengadilan.

Namun, sebagian besar pengamat menganggap strategi itu konyol.(*)

Berita Terkini