SERAMBINEWS.COM - Miswar (38) seorang warga desa Cot Mulu Kecamatan Pekan Baro, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Ia merupakan salah satu sosok pemuda yang layak menjadi cerminan kepada pemuda lainnya di Pidie.
Pasalnya Miswar ini dari seorang peternak kambing menjadi peternak Sapi Limousin.
Seperti diketahui sapi limousin merupakan sapi paling favorit di Indonesia saat ini.
Sapi yang asal muasal dikembangkan pertama sekali dari negeri Eropa atau tepatnya Prancis, merupakan
type sapi potong dengan kualitas daging terbaik dibandingkan dengan sapi biasa.
Budidaya sapi ini perlu penanganan yang khusus dan spesial untuk menghasilkan bentuk tubuh yang besar, panjang, serta padat.
Penanganan sapi ini diperlukan perlakuan yang ekstra ketat untuk menghasilkan pertumbuhan badan yang sangat cepat.
Miswar melakoni usaha budidaya sapi limousin di desanya ini hanya bersama isterinya Irma Suryani (32) dengan luas lahan 1.500 meter.
Di lahan ini terdapat tumbuhan rumput odot untuk kebutuhan bahan baku pakan sapi.
Sapi ini sedang menjadi andalan di dunia peternakan saat ini.
Selebihnya adalah dua kandang sapi yang bersih.
Baca juga: Begini Cara Cairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta di Bank, Ini Dokumen Harus Dibawa
Menurut Miswar, sapi yang dibeli dari warga Kecamatan Peukan Baru Pidie ini, adalah sapi kampung biasa yang berumur antara 2 tahun sampai 3 tahun dengan kondisi sapi tidak terawat dan kurus-kurus.
Namun setelah menjalani penanganan yang spesial selama 4-5 bulan.
Sapi ini berubah menjadi sapi Limousin dan berbobot 700-900 Kg per ekor.
Lebih lanjut Miswar menjelaskan lagi, untuk menjadi sapi limousin, dia beserta isteri nya mengandalkan pakan lokal yang tersebar di desanya kecuali rumput obot yang harus Dibudidayakan sendiri.
Sedangkan pakan yang lain seperti batang pisang, bak sagee' (sagu), ampas padi (dedak), ampas tahu serta penambahan kosentrat tersedia dengan mudah di kampungnya sendiri.
Baca juga: Sakit Pinggang Sebelah Kiri, Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya
Pekerjaan menangani sapi andalan saat ini telah dilakukan sekitar 2 tahun yang lalu dengan isteri tercintanya.
Tidak ada nama usaha atau kelompok peternak serta tidak ada perhatian dari pihak terkait di Kabupaten Kerupuk Mulieng tersebut.
Ketika Serambinews.com menyinggung masalah modal dasar dari pembelian sapi biasa, dia menjelaskan membeli sekitar Rp 15 - 20 juta per ekor dengan umur 2-3 tahun.
Harga jual yang sudah menjadi sapi limusin untuk 700-900 Kg sekitar Rp 40-65 Juta.
Baca juga: Disnak dan UPTD Jual Sapi Gemuk di Saree, Kepala UPTD IBI Saree Sebut Tidak Ada Lagi Sapi Kurus
Pasarnya juga lokal, yaitu di Caleue, Pidie untuk konsumsi masyarakat sehari-hari.
Apa lagi untuk saat ini bulan kheunduri Maulid Nabi sangat banyak permintaan.
Dia berharap kepada pemuda yang lainnya, dari pada menganggur di desanya lebih baik berbuat usaha mandiri secara sungguh-sungguh.
"Hal ini bisa dilakukan dari pada menunggu bantuan dari orang lain. Dengan berusaha secara sungguh-sungguh dan berdoa, Allah SWT pasti membalas dengan hasil yang baik," demikian kata Miswar yang didampingi Tarmizi A Hamid, Kolektor Naskah Kuno yang terkejut saat melihat jumlah sapi Limousin yang sangat gemuk.(*)
Baca juga: Terbang ke Surabaya, Haji Uma Bezuk Hendra Saputra