Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia termasuk Aceh, ternyata peredaran narkoba di Aceh masih sangat masif terjadi. Bahkan, semua desa di Aceh sudah terjamah peredaran narkoba dengan tingkat masifnya berbeda-beda.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, Brigjen Pol Drs Heru Pranoto MSi saat menggelar temu ramah dengan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, SH dan sejumlah pejabat, Senin (16/11/2020), di pendopo bupati setempat.
“Selama ini, pihak Polda Aceh, BNN Aceh, dan jajaran Polres di Aceh sudah melakukan penangkapan terhadap para pengedar narkoba. Artinya, meski di tengah pandemi corona ini tidak menurunkan (niat) para pelaku mengedar narkoba," ujar Brigjen Pol Drs Heru Pranoto.
Maka dari itu, Brigjen Heru mengingatkan, seluruh elemen masyarakat harus betul-betul mewaspadai aksi para bandar dan pengedar barang haram tersebut.
Karena di saat pemerintah sedang fokus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona, justru pelaku memanfaatkan peluang tersebut untuk melakukan peredaran narkoba.
Baca juga: HGU di Aceh Tamiang Mencapai 44.427 Hektare, Masa Berlakunya Sampai Puluhan Tahun
Baca juga: Pejabat Lingkungan Pemerintah Aceh Lakukan Serahterima Jabatan
Baca juga: SMA/SMK di Lhokseumawe belum Belajar Mengajar Tatap Muka, Ini Harapan MPD
"Kita akan terus melakukan upaya represif. Dan kemarin, kita berhasil menangkap 19 kilogram ganja, kemudian Polda Aceh juga berhasil menangkap 20 kilo ganja. Jadi, perlu kami sampaikan lagi bahwa peredaran narkoba masih tetap ada," cetusnya.
Heru melanjutkan, pihaknya akan terus berusaha untuk menurunkan peredaran narkoba dengan berbagai upaya, seperti membangun ‘Desa Bersinar’, meskipun program itu belum sampai ke seluruh desa di Aceh.
“Yang perlu kita ketahui, tidak ada desa yang terbebas dengan peredaran narkoba walaupun tingkat masifnya berbeda-beda,” ungkap dia.
“Karena, jika desanya kecil, bisa saja untuk jalur dan bisa juga sebagai peredaran dengan tingkat peredarannya kecil," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, SH menyebutkan, bahaya narkoba mengakibatkan disintegrasi bangsa jika tidak ditanggani dengan serius, di mana kerusakan yang ditimbulkan sangat kompleks.
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Dipaksa Isolasi Diri, Gara-gara Bertemu Sekelompok Kecil Anggota Parlemen
Baca juga: Milisi Terbesar AS Pendukung Trump Tolak Akui Joe Biden dan Siap Melawan Seusai Dilantik
Baca juga: Pendaftaran Permohonan Bantuan Dana UMKM Sudah Ditutup, Proposal yang Masuk Capai 50 Ribu
"Akibat menggunakan narkoba, kerusakan yang dialami oleh manusia sangat kompleks, mulai dari kerusakan fisik, mental, dan juga moral," ujar Akmal Ibrahim
Akmal menjelaskan, bahwa semakin hari peredaran narkotika sudah sangat memprihatinkan. Sebab, bahaya narkoba sudah masuk ke semua elemen tanpa mengenal status sosial, pangkat, jabatan, miskin, kaya, tua, dan muda.
"Bahkan, selama ini, di kalangan birokrasi sekali pun aparat penegak hukum tidak luput dari bahaya peredaran narkoba," sebutnya.(*)