Dalam sebuah wawancara dengan AFP pada Oktober 2020, Reffet menggambarkan kegembiraan dari aksi seperti meluncur ke pesawat yang terbang di atas pegunungan Swiss.
Menurutnya dapat membuatnya mual.
“Kamu tidak sehat, ini pertarungan mental," ujarnya.
"Kemudian Anda naik pesawat, proyek selesai, dan sekarang Anda sudah memikirkan proyek berikutnya," urainya.
"Anda sedang mencari momen itu, ”katanya.
“Kamu memiliki begitu banyak mimpi dan hidup ini sangat singkat," ujar Reffet.
Baca juga: Massa Bakar Foto Presiden Prancis
Sementara, sayap serat karbon Reffet didukung oleh empat mesin jet mini.
Peralatan yang dikendalikan oleh gerakan pilot tersebut mampu mencapai kecepatan 400 kilometer per jam.
Tim Jetman juga termasuk sesama Prancis Fred Fugen dan pilot Emirat Ahmed Alshehhi.(*)