Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Impian dan penantian panjang kehadiran sebuah jembatan permanen pengganti rakit penyeberangan di Krueng Teukuh, Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), segera menjadi kenyataan.
Pemasangan jembatan rangka baja sepanjang 60 meter yang dimulai sejak Oktober lalu hingga memasuki pekan ketiga November ini rampung 86 persen. Pemasangan rangka baja menyerap anggaran Rp 12, 117 miliar sumber APBA-Otsus Pemerintah Aceh tahun 2020.
“Progres pembangunan jembatan rangka baja Krueng Teukeuh sudah terealisasi sekitar 86 persen,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Abdya, Ir Much Tavip MM melalui Kabid Bina Marga, Muhibuddin ST kepada Serambinews.com, Minggu (22/11/2020).
Kontrak pekerjaan jembatan rangka baja yang ditunggu ribuan masyarakat Abdya itu diteken 27 Agustus lalu.
Pekerjaan di lapangan dilaksaanakan sejak Oktober 2020 oleh pelaksana atau penyedia pekerjaan jembatan rangka baja Krueng Teukueh, PT Multi Putra Inti, Kota Banda Aceh.
Pengerjaannya berjalan sesuai dengan target. Pengerjaan pemasangan rangka baja jembatan tersebut menggunakan sistem cantilever dengan rangka baja pembebanan sepanjang 40 meter.
Melalui sistem ini, pemasangan rangka baja langsung dari sisi sungai arah Drien Leukiet, Desa Blang Makmur menuju seberang kawasan Desa Lama Tuha, tanpa menggunakan tiang pancang di tengah sungai seperti pemasangan jembatan yang pernah dilakukan sebelumnya. Pemasangan seperti ini bisa dilaksanakan karena ada rangka baja pembeban.
Rangka baja pembeban itu akan dibuka kembali, setelah pemasangan rangka baja jembatan tersambung ke seberang sungai.
Rangka baja pembeban tersebut akan digunakan sebagai material pembangunan jembatan rangka baja di lokasi lain.
Selesai pemasangan rangka baca yang kini tersisa sekitar 15 meter lagi, dilanjutkan pekerjaan pengegecoran lantai jembatan sepanjang 60 meter.
“Pemasangan rangka baja melintang di atas aliran Krueng Teukueh hanya sedikit lagi yang belum tersambung, sekitar 15 meter. Ditargetkan selesai bulan depan,” ungkap Kepala DPUPR Abdya, Much Tavip, dua hari lalu.
Baca juga: Di Tengan Pandemi Corona, Omzet Penjualan Turun 40%, Produksi Sawit dan Pala di Abdya juga Turun
Baca juga: Era Rakit Krueng Teukueh Abdya Segera Berakhir, Jembatan Rangka Baja Panjang 60 Meter Hampir Rampung
Baca juga: Lintas Gayo Lues-Abdya Sulit Dilalui, Peningkatan Badan Jalan Terganjal Batalnya Proyek Multiyears
Sebagai catatan, kurun waktu sekitar 12 tahun terakhir, penyeberangan di Krueng Teukueh (aliran Krueng Babahrot yang dipindahkan) mengandalkan jasa rakit dari bahan drum.
Rakit ini sangat riskan digunakan, jika sewaktu-waktu aliran sungai meluap.
Beroperasi akhir tahun 2008, rakit ini mampu menampung maksimal 22 unit sepeda motor (sepmor) dan 30 warga untuk menyeberangi aliran sungai menuju kawasan perkebunan dan areal pertanian masyarakat di kawasan Lama Tuha atau lahan Jalan 30.