Berita Aceh Tenggara

Jalan Pedalaman Leuser Rusak Parah, Camat & ASN Sering Terjebak, DPRA Minta PUPR Bertindak

Penulis: Asnawi Luwi
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi IV DPR Aceh, Muchlis Zulkifli, ST

Laporan Asnawi Luwi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Ketua Komisi IV DPRA, Muchlis Zulkifli, ST meminta kepada Dinas PUPR Aceh untuk segera menangani kerusakan jalan provinsi di pedalaman Leuser.

"PUPR Aceh harus segera tangani kerusakan jalan di pedalaman Leuser, Aceh Tenggara," ujar Muchlis Zulkifli, ST kepada Serambinews.com, Senin (23/11/2020).

Menurut Muchlis, kerusakan jalan di kawasan pedalaman Leuser seperti Desa Permata Musara, Bukit Bintang Indah, dan desa lainnya itu merupakan wewenang Provinsi Aceh.

“Jadi, jalan provinsi itu harus diperbaiki secepatnya untuk penanganan jangka pendek, secara emergency (darurat), maupun jangka panjang,” papar dia.

Wakil Ketua Komisi IV DPRA ini mengaku prihatin mendapat informasi kondisi rakyat dan petani di Kecamatan Leuser yang kesulitan mengangkut hasil panen dari ladang ke pusat kecamatan untuk dipasarkan.

Baca juga: VIDEO Jalan Provinsi Rusak Parah, Hasil Pertanian Sulit Diangkut dari Pedalaman Leuser Aceh Tenggara

Baca juga: Mengejutkan! Satpol PP Ungkap Sisi Gelap Siswa di Aceh Barat, Isi Ponsel Pelajar Bikin Miris

Baca juga: Capella Berbagi Tips Persiapan Berkendara Saat Musim Hujan

Selain petani, Camat Leuser dan ASN yang bertugas di kecamatan pedalaman tersebut juga kerap terjebak di jalan yang rusak sehingga terkadang terpaksa menginap di rumah warga.

“Karena tidak bisa pulang lantaran ketika musim hujan jalan itu berlumpur dan licin serta jaringan handphone di daerah itu juga bermasalah alias tidak seluruhnya mendapat sinyal,” ungkapnya.

Untuk itu, tukas Muchlis Zulkifli, kerusakan jalan tersebut harus secepatnya diatasi, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan yang diprediksi berlangsung sampai akhir tahun.

“Kondisi jalan saat ini berlumpur dan becek seperti kubangan kerbau dan amblas. Ini harus dikerjakan PUPR Aceh dengan menurunkan alat berat agar jalan di pedalaman Leuser itu secepatnya bisa teratasi,” urainya.

"Sebab kalau jalan terus dibiarkan seperti itu, tentu petani rugi dan sembako di daerah pedalaman tersebut mahal dan ini sama saja membuat rakyat semakin susah di tengah pandemi Covid-19," tandas Muchlis Zulkifli.

Baca juga: Material Longsor Menumpuk di Badan Jalan Blangkejeren-Kutacane, Sudah 2 Hari belum Dibersihkan

Baca juga: Ini Tujuh Tips Aman Bertransaksi Keuangan Secara Online

Baca juga: VIRAL Ayah Hadiahkan Sepeda Baru, Ekpresi Anak Bikin Bergelinang Air Mata

Ditambahkan dia, kerusakan jalan bukan saja terjadi pedalaman Leuser, tapi juga di Kabupaten Aceh Besar seperti Cot Irie, Kecamatan Kuta Baro dan ruas jalan lainnya di Kecamatan Darussalam.

“Padahal jalan itu merupakan jalan alternatif yang sering dilintasi masyarakat, mahasiswa, dan pedagang. Makanya, saya minta PUPR Aceh segera perbaiki jalan Cot Irie dan sekitarnya,"tukas Wakil Ketua Komisi IV DPRA itu.

Sementara itu, Camat Leuser, Mustapa Kamal mengaku, ruas jalan di kawasan pedalaman Kecamatan Leuser tersebut memang sangat memperihatinkan dan terisolir.

“Setiap musim penghujan, jalan Permata Musara tertimbun lumpur dan sulit dilintasi untuk kenderaan bermotor, " ujar Camat Leuser, Mustapa Kamal kepada Serambinews.com, Minggu (22/11/2020).

Kata dia, jalan itu merupakan harapan masyarakat di daerah itu untuk pergi ke ladang dan juga membawa pulang hasil pertanian seperti komoditi jagung, kemiri, kelapa sawit, dan komoditi andalan lainnya.

Baca juga: Ternyata Dia Otak Pelaku Begal Pacar Sendiri, Sempat Pura-pura Mengantar Untuk Lapor ke Polisi

Baca juga: Tak Ada Penambahan Kasus Corona di Aceh Singkil, Tingkat Kesembuhan Capai 72 Persen

Baca juga: VIRAL Gadis Bagikan Momen Kedekatan dengan Sahabat Pria, Mereka akan Hilang Setelah Menikah

Selain kondisi jalan Permata Musara yang sangat mengharapkan perhatian Dinas PUPR Aceh, beber Camat, juga ada dua jembatan di Bukit Bintang Indah sangat kritis dan terancam amblas akibat terkikis banjir.

Menurut dia, akibat kondisi jalan dan jembatan rusak seperti itu, menyebabkan hasil pertanian milik petani terpaksa dilansir karena tidak bisa melintas mobil berbadan lebar.

Masyarakat di Kecamatan Leuser mengharapkan pembangunan jalan di kawasan pedalaman Leuser menjadi prioritas. Pasalnya, 80 persen masyarakat di Kecamatan Leuser penghasilannya mayoritas dari sektor pertanian dalam arti luas.(*)

Berita Terkini