Internasional

DPR Bayar Kompensasi Rp 12 Miliar ke Pembantu Muslim, Tuduhan Retas Informasi Pemerintah Tidak Benar

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Capitol AS di Washington pada 19 November 2020 malam.

Saat kuliah, ia bekerja sebagai magang di sebuah perusahaan yang menyediakan layanan IT untuk kantor kongres.

Dia dipekerjakan langsung oleh anggota Partai Republik Robert Wexler dari Florida setelah lulus dan bekerja menyiapkan akun email dan peralatan baru seperti telepon dan laptop untuk anggota staf.

Selama bertahun-tahun, anggota Kongres Demokrat lainnya mempekerjakan Awan untuk melakukan pekerjaan serupa di bawah pengaturan yang membuatnya menjadi karyawan.

Baca juga: Anggaran KONI Minim, Ketua DPRK Aceh Tamiang Minta Peran Pihak Ketiga

Dia biasanya dibayar 20.000 dolar AS per anggota Kongres setiap tahun.

Seiring bertambahnya beban kerja, Awan mengajak dua saudara laki-lakinya, istri dan seorang teman untuk membantunya, dan mereka pun menjadi karyawan bersama.

Bersama-sama mereka akhirnya bekerja untuk lebih dari 30 anggota Kongres.

Majikan mereka termasuk Debbie Wasserman Schultz dari Florida dan Cedric Richmond dari Louisiana, yang baru-baru ini diangkat oleh Presiden terpilih Joe Biden ke posisi puncak Gedung Putih.

Hubungan dengan Wasserman Schultz, yang merupakan ketua Komite Nasional Demokrat pada saat peretasan email 2016, adalah yang mendorong teori tak berdasar yang digunakan oleh Trump.

Bahwa Awan, bukan Kremlin, yang bertanggung jawab.(*)

Berita Terkini