Luar Negeri

Prancis Deportasi 66 Imigran Ilegal, Ancam Tutup 76 Tempat Ibadah

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Prancis Emmanuel Macron

Polisi menutup aktivitas kelompok Kolektif Cheikh Yassine.

Pendiri kelompok itu, Abdelhakim Sefrioui, ditahan setelah menayangkan video di YouTube yang mengintimidasi Samuel Paty.

Mendagri Gerald Darmanin telah mengusulkan pelarangan Collective Against Islamophobia in France (CCIF), asosiasi yang meneliti kejahatan rasial anti-Muslim.

Darmanin mengecam CCIF sebagai musuh republik, menambahkan CCIF adalah satu di antara beberapa organisasi yang akan dibubarkannya atas permintaan Presiden Macron.

CCIF mengutuk bahasa Darmanin sebagai fitnah, dengan menyatakan pemerintah mengkriminalkan perang melawan Islamofobia.

"Apa yang terjadi di Prancis saat ini belum pernah terjadi sebelumnya," tulis aktivis dan pendiri CCIF, Marwan Muhammed.

“Kebebasan fundamental dipertaruhkan, karena pemerintah berfokus pada menstigmatisasi dan mengkriminalisasi komunitas Muslim,” tuduhnya.

Tindakan keras itu menguatkan kebijakan Prancis menyusul serangan terror mematikan November 2015 di Paris oleh kelompok ISIS.(Tribunnews.com/Aljazeera/xna)

Baca juga: Cerutu Gayo Resmi Diluncurkan di Kafe Kebun Kopi, Ditandai Pemasangan Pita Cukai

Baca juga: Rangkul Penambang Emas Ilegal di Aceh Barat, PT Magellanic Setuju Bayar PAD Rp 1 Miliar per Tahun

Baca juga: Pria Ini Dikurung Ibunya Selama 28 Tahun, Begini Kondisinya Saat Ditemukan, Ibu Sebut Baik-baik Saja

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prancis Deportasi 66 Imigran Ilegal, Ancam Tutup 76 Masjid di Berbagai Kota,

Berita Terkini