Luar Negeri

Polwan Ini Tewas Tembak Diri Sendiri, Ibu 2 Anak Ini Malu Video Syur Miliknya Disebar Mantan Pacar

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belen San Roman (26) polwan dan ibu 2 anak tewas bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri, usai video syurnya disebar mantan pacar sebagai aksi balas dendam atau revenge porn. (NEWSFLASH via THE SUN)

SERAMBINEWS.COM, BRAGADO - Seorang polisi wanita (polwan) bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri.

Sebelum bunuh diri, Polwan itu juga meninggalkan catatan untuk anak-anaknya.

Polwan bernama Belen San Roman (26) nekat mengakhiri hidupnya setelah mantan pacarnya menyebarkan video syur mereka di internet untuk balas dendam.

Belen San Roman merupakan polwan ibu 2 anak, masing-masing berusia 2 dan 8 tahun.

Ia bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri di rumahnya di Bragado, Argentina, pada Senin (30/11/2020).

Dia meninggal di rumah sakit setelah sempat dirawat selama empat hari.

Dilansir dari The Sun pada Senin (7/12/2020), dalam sebuah surat untuk keluarganya San Roman juga mencantumkan password ponselnya, diduga untuk membantu polisi menangkap mantan pacarnya yang kini telah ditahan.

Mantan kekasihnya, Tobias Villarruel, diduga menyebarkan video syur mereka saat berhubungan seks sebagai aksi balas dendam.

Kasus ini sekarang sedang diselidiki oleh Departemen Dalam Negeri setempat.

Keluarga San Roman mengklaim, dia bunuh diri karena malu dengan video itu dan konsekuensi hukum atas perilakunya.

Baca juga: VIDEO Baru Menikah Tiga Hari, Pengantin Baru Diduga Bunuh Diri

Baca juga: Selebgram Bunuh Diri Loncat dari Lantai 4 Hotel, Sempat Lakukan Ini Sebelum Ditemukan Tewas

Ibu San Roman, Graciela Alvarez, mengatakan di media sosial bahwa Villarruel membocorkan video syur itu untuk melecehkan dan mengancam Belen.

Villarruel adalah mantan pacar korban.

Aksi Villarruel akhirnya membuat korban malu hingga nekat bunuh diri.

Sepupu korban, Jorge San Roman, juga menuturkan bahwa tidak diragukan lagi penyebaran video syur itu memicu bunuh diri Belen San Roman.

Jorge mendesak sistem peradilan setempat membuat UU yang lebih kuat untuk melindungi orang-orang seperti ini.

Halaman
12

Berita Terkini