SERAMBINEWS.COM - Apa yang harus dijawab jika ada yang bertanya bagaimana Kamu bersyahadat atau bersaksi kepada Allah sementara tidak melihat dan mendengar-Nya. Buya Yahya memberi penjelasannya.
Bersyahadat merupakan rukun Islam yang pertama.
Untuk menjadi seorang muslim, maka harus mengucapkan dua kalimat syahat.
Dua kalimat syahadat ini menegaskan bahwa seseorang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.
Buya Yahya mendapat pertanyaan dari jamaah, bahwa jamaah tersebut sering ditanya oleh orang lain bagaimana bersaksi kepada Allah sementara tidak melihat Allah.
Berikut ini petikan pertanyaan jamaah kepada Buya Yahya melalui website buyayahya.org.
Buya, saya selalu menangis ketika ingat pertanyaan itu hadir pada saya.
Bagaimana kamu bisa bersaksi, sedangkan kamu tak melihat dan mendengar?” Demi Allah, yang menciptakan saya dari segumpal darah, saya beriman.
Buya, bantu saya menjawab pertanyaan harfiah semacam ini. Terima kasih," demikian pertanyaan dari jamaah.
Baca juga: Orang Tua Hati-Hati, Bisa Dzalim Larang Anak Nikah Langkahi Kakak, Simak Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Video Panas Diduga Mirip Gisel Viral, Apa Hukumnya Menonton? UAS dan Buya Yahya: Haram!
Baca juga: Bolehkah Nikah Melangkahi Kakak? Simak Penjelasan UAS dan Buya Yahya Berikut
Berikut ini jawaban dari Buya Yahya seperti dikutip dari website, dengan judul Apa Makna Bersaksi Padahal Kita Tidak Melihat Allah ?
Kami sering paparkan permasalahan ini dalam banyak majelis kami saat membahas tentang Aqidah.
Kami sederhanakan dalam dialog ringan bahwa bagi seseorang untuk mempercayai sesuatu tidak harus melihat dan mendengar (barangkali maksud penanya adalah bukti yang bisa ditangkap oleh panca indra).
Bahkan kami tegaskan hanya orang gila yang hanya bisa percaya kepada yang bisa ditangkap oleh panca indra.
Sebagai contoh: Ada 3 dokter yang anda kenal baik dan jujur dalam tutur katanya.
Suatu ketika datang ke kampus anda membicarakan beberapa hal yang ada sangkut pautnya dengan medis.