Tafakkur

Ada yang Tanya Bagaimana Bersaksi kepada Allah tapi tidak Melihat-Nya? Simak Penjelasan Buya Yahya

Penulis: Syamsul Azman
Editor: Safriadi Syahbuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya memberi penjelasan jika ada yang bertanya bagaimana bersaksi kepada Allah sementara tidak melihat-Nya.

Kemudian 3 dokter tersebut mengeluarkan sebotol air putih yang kebetulan anda sangat merasa kehausan.

Baca juga: Bagaimana Proses Taaruf Sesuai Ajaran Rasulullah? Simak Penjelasan UAS dan Buya Yahya Berikut Ini

Lalu sang dokter meminta anda untuk membuangnya sambil berkata:

“Tolong air keras ini dibuang dan jangan diminum sebab kalau diminum orang tersebut akan hancur tenggorokan dan ususnya dan langsung mati.” 

Anda yang mendengar omongan dokter tersebut langsung mempercayai kemudian langsung anda buang, atau anda berkata:

Tidak dokter, saya tidak percaya dengan omongan anda. Karena aku belum melihat langsung buktinya, dan kebetulan saya haus biar saya minum saja.”

Coba renungi dengan cermat! Semua orang berakal akan paham.

Jika Anda membuangnya berarti akal anda sehat.

Akan tetapi kalau anda justru meminumnya hanya karena mata anda belum melihat bukti ada orang terkapar mati setelah meminum air keras tersebut, maka semua orang akan berkata bahwa anda telah gila.

Banyak contoh lain yang menunjukkan bahwa orang bisa mempercayai sesuatu sekalipun tidak melihatnya atau tidak merasakan dengan  panca indranya.

Anda fikir! Dengan indra apa saat anda merasakan lapar dan kerinduan?

Baca juga: Lebih Utama Kurban untuk Orang Hidup atau yang Sudah Meninggal? Simak Penjelasan Buya Yahya

Ini adalah pendekatan pemahaman tentang iman kepada Allah SWT.

Bahwa kita sungguh bisa mengimani keberadaan Allah SWT dengan cipta-karya Allah SWT yang bertebaran di jagat raya.

Mari kita simak kalimat sederhana orang badui namun penuh makna:

“Jika ada bekas tapak kaki manusia di jalan itu artinya barusaja ada orang yang melewatinya.

Jika ada kotoran unta tentu keluar dari perut unta.

Halaman
123

Berita Terkini