SERAMBINEWS.COM - Sampai usia tiga tahun, otak anak-anak berkembang dengan kecepatan yang luar biasa.
Mengutip dari Steptohealth, Rabu (16/12/2020), otak mulai terbentuk pada saat memasuki dua minggu pertama kehamilan. Kemudian, menjelang akhir kehamilan, korteks serebral terbentuk.
Begitu bayi lahir, otaknya terus berkembang, terutama pada masa kanak-kanak.
Faktanya, otak hanya mencapai hampir 80% dari otak orang dewasa sampai usia tiga tahun.
Oleh karena itu, masa ini adalah tahap di mana otak berkembang dengan kecepatan yang mengesankan, itulah sebabnya orang tidak dapat mengingat peristiwa sebelum usia tersebut.
Jadi, tahun-tahun pertama kehidupan sangat penting untuk perkembangan otak anak karena banyak struktur dasarnya yang akan berkembang, seperti:
Baca juga: Sering Bangun Tidur di Malam Hari Karena Kencing Berulang Kali ? Awas,Bisa Jadi Itu Tanda Hipertensi
- Korteks visual, pada usia enam bulan, bayi dapat melihat secara praktis seperti orang dewasa (kedalaman, fokus, dll.)
- Otak kecil mengalikan ukurannya, memungkinkan aktivitas motorik berkembang.
- Mielinisasi terjadi lebih cepat, memungkinkan pesan mencapai otak lebih cepat.
- Pertumbuhan neuronal, banyak sinapsis saraf diciptakan, bahkan lebih banyak dari sinapsis yang pada akhirnya akan mencapai masa dewasa. Ini menjelaskan mengapa anak-anak dapat mempelajari lebih banyak hal lebih cepat daripada orang dewasa.
Namun, perkembangan otak tidak berhenti pada usia ini. Sebaliknya, otak akan terus berkembang dengan kecepatan yang tidak stabil hingga remaja.
Perkembangan otak juga merupakan proses aktif dan interaktif yang terjadi saat anak tumbuh dan belajar.
Oleh karena itu, tidak hanya faktor biologis atau fisik yang mempengaruhi perkembangan otak tetapi juga faktor lain seperti lingkungan (orang tua, pengasuh), gaya hidup, dan cinta kasih.
Baca juga: Mempersiapkan Diri Menyambut Tahun Baru 2021, Apa Saja? Simak Tips Berikut Ini
Untuk itu, simak 4 kebiasaan yang mempengaruhi perkembangan otak anak berikut ini:
1. Interaksi