Berinteraksi dengan anak-anak sangat menentukan perkembangan otak mereka. Ini karena interaksi dapat merangsang otak.
Ketika seorang anak mengekspresikan dirinya, baik melalui celotehan atau tangisan, dan melakukan kontak mata dengan Anda atau menerima pelukan atau respons lisan, koneksi saraf terbentuk atau diperkuat di otak.
Hubungan ini kemudian membantu mereka mengembangkan komunikasi dan keterampilan sosial.
Para ilmuwan di Pusat Perkembangan Anak di Universitas Harvard menyebutkan bahwa hubungan tanpa interaksi, yaitu tanpa tanggapan, dapat menghambat perkembangan anak.
Agar otak dapat berkembang dengan baik, dibutuhkan interaksi sehingga menerima rangsangan yang sesuai.
Jika ini tidak terjadi, respons stres akan diaktifkan. Akibatnya, hormon yang bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak akan dilepaskan.
Baca juga: Moms Jangan Khawatir Saat Bayi Cegukan, Kenali Penyebab dan Begini Cara Mengatasinya
2. Stres
Menurut Center on the Developing Child di Harvard University, orang tua penting untuk memperhatikan bagaimana anak belajar mengatasi kesulitan selama masa perkembangan mereka.
Saat kita merasa terancam, wajar jika tubuh kita merespons dengan reaksi fisik tertentu, seperti peningkatan detak jantung, dan pelepasan hormon seperti kortisol.
Dalam pengertian ini, seorang anak yang tenggelam dalam lingkungan yang positif dan mendukung selama situasi ini akan belajar untuk berhasil mengatur tingkat stres mereka, bahkan pada tingkat fisiologis.
Sebaliknya, anak yang tidak merasa didukung saat dihadapkan pada ancaman akan merespons dengan cara yang ekstrim dan langgeng. Menurut Center on the Developing Child di Harvard University, hal ini dapat merusak otak anak .
Untuk alasan ini, orang tua harus menunjukkan dukungan dan membantu anak Anda mengontrol dan menenangkan respons stres beracun mereka.
Untuk melakukan ini, Anda harus mendukung anak Anda agar mereka dapat belajar mengubahnya menjadi respons stres yang normal dan positif.
Baca juga: Keputihan Saat Hamil, Moms Kenali Yuk Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya
Oleh karena itu, seorang anak perlu mendapat dukungan yang stabil dari lingkungannya.
3. Latihan fisik