Sebanyak 43 orang diantaranya dinyatakan sembuh atau tidak ada gejala setelah dirawat.
Sedangkan empat pasien probable lainnya meninggal dunia, yaitu satu warga Kecamatan Kuala Batee, satu warga Kecamatan Blangpidie, dan satu warga asal Jakarta Selatan, dan satu warga Kecamatan Susoh.
Bukan saja probable, warga Kabupaten Abdya yang masuk data Suspek, atau ODP juga tidak ditemukan lagi sekitar satu bulan terakhir, hingga Selasa (29/12/2020) sore.
Safliati menjelaskan update data terakhir Suspek di Kabupaten Abdya, sejumlah 202 orang, hasil pendataan sejak Maret lalu. Tapi, seluruhnya selesai menjalani isolasi di rumah sejak lebih satu bulan lalu.
Kendati kondisi pandemi Covid-19 di Abdya, cenderung membaik, Kepala Dinkes Abdya, Safliati mengajak semua pihak harus mewaspadai dengan meningkatkan disiplin diri untuk melaksanakan protokol kesehatan (protkes).
Terlebih lagi, Kabupaten Abdya masih status zona kuning penyebaran Covid-19 atau zona resiko rendah.
Abdya masuk zona kuning sudah bertahan hampir tiga bulan, tidak berubah.
“Kewenangan menetapkan zona adalah Satgas Pusat Covid-19, berdasarkan analisis perkembangan data yang dikirim setiap hari dari daerah,” katanya.
Bersama-kita lawan virus corona
Serambinews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).(*)
Bersama-kita lawan virus corona. Serambinews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak)
Baca juga: Penyebab Perawat RSUTP Abdya Putus Tangan Belum Terungkap, Ini Penuturan Suami Korban
Baca juga: Warga Aceh Besar Bisa Lakukan Rapid Test Gratis di Puskesmas
Baca juga: Mendagri Lantik Sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kemendagri dan BNPP