DAS Krueng Langsa

Debit Air di DAS Krueng Langsa Mulai Tinggi, BPBD Imbau Warga Sekitar DAS Waspadai Luapan Air

Penulis: Zubir
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Debit air di DAS Krueng Langsa mulai tinggi disebabkan hujan di pegunungan Aceh Timur yang bermuara ke DAS ini.

Laporan Zubir I Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa memasuki Minggu (3/1/2021) sore mulai tinggi dan sebagian daerah permukiman warga sekitar DAS mulai terendam air luapan sungai ini.

Plt Kalak BPBD Kota Langsa, Riza Pati, kepada Serambinews.com mengatakan meski banjir genangan di sejumlah gampong dalam wilayah setempat mulai surut sore tadi.

Namun, sore tadi DAS Krueng Langsa yang berganti meluap, bahkan mulai menggenangi pemukiman warga di sekitar DAS tersebut.

"Sejak pagi hingga sore hari ini air di DAS Krueng Langsa terus meningkat, dan puncaknya memasuki sorenya air telah berada di atas ketinggian tanggul DAS," ujarnya.

Riza Pati menambahkan air luapan DAS Krueng Langsa dilaporkan sore tadi mulai menggenangi sejumlah rumah warga di sekitar DAS Krueng Langsa, seperti di Tanjung Putus Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, dan lainnya.

Baca juga: Anda Baru Melakukan Perjalanan Panjang? Ini Komponen Mobil yang Harus Diperiksa

Baca juga: Bur Telege Kini Punya Tugu, Kios Souvenir dan Panggung Seni

"Pantauan kita malam ini debit air di DAS Krueng Langsa mulai menurun, tapi kondisi ini masih bisa berubah karena air diteruskan di DAS Krueng Langsa berasal dari pegunungan Aceh Timur," sebutnya.

Riza Pati yang juga Sekretaris BPBD Langsa ini mengimbau warga yang bermukim di sekitar DAS Krueng Langsa ini agar tetap mewaspadai luapan air dari DAS yang bermuara ke laut tersebut.

Karena, jika hujan di wilayah atas pegunungan Aceh Timur berbatasan dengan Kota Langsa berlanjut, maka seperti biasanya debit air di DAS Krueng Langsa akan meningkat.

Seperti dilaporkan sebelumnya, ekses banjir pascahujan lebat mengguyur wilayah Kota Langsa, sejak Sabtu (2/1/2021) tengah malam hingga Minggu (3/1/2021) jelang sore.

Sebanyak 17 gampong di 4 kecamatan di antaranya Kecamatan Langsa Barat, Langsa Baro, Langsa Lama, dan Langsa Timur terendam banjir.

Sedangkan jumlah rumah warga di 17 gampong yang terdampak banjir tersebut sebanyak 2.323 KK dengan jumlah 9.448 jiwa.

Update data terbaru banjir ini disampaikan Plt Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa, Riza Pati, kepada Serambinews.com, Minggu (3/1/2021) malam.

Riza Pati merincikan, gampong yang terkena dampak banjir untuk Kecamatan Langsa Baro ada 4 gampong, yaitu Gampong Paya Bujok Seuleumak sebanyak 1.004 KK dengan 4.835 jiwa.

Lalu, Gampong Karang Anyar sebanyak 125 KK dengan 475 jiwa, Gampong Timbang Langsa ada 70 KK Dengan 310 jiwa, dan Gampong Birem Puntong sebanyak 225 KK dengan 915 jiwa.

Kemudian di Kecamatan Langsa Barat ada 4 gampong, yaitu Gampong Lhoek Banie ada 50 KK dengan 175 jiwa, Gampong Sungai Pauh 45 KK dengan 200 jiwa.

Lalu, Gampong Paya Bujok Teungoh 65 KK dengan 215 jiwa, dan Gampong Matang Seulimeng 200 KK dengan 875 jiwa.

Sedangkan di Kecamatan Langsa Lama ada 3 gampong, diantaranya Gampong Meurandeh Teungoh 75 KK dengan 310 jiwa, Gampong Meurandeh 65 KK dengan 260 jiwa, dan Gampong Baroh Langsa Lama 52 KK dengan 170 jiwa.

Untuk di Kecamatan Langsa Timur ada 6 gampong, yaitu Gampong Simpang Wie Sebanyak 30 KK dengan 125 jiwa, Gampong Alue Pineung 70 KK dengan 245 jiwa, Gampong Alue Pineung Timu 30 KK dengan 121 jiwa.

Lalu, Gampong Medang Ara 17 KK dengan 50 Jiwa, Gampong Matang Seutui 20 KK dengan 89 jiwa, dan Gampong Matang Panyang ada sebanyak 20 KK dengan 78 jiwa.

"Sehingga jumlah total ada 2.323 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 9.448 orang yang terdampak banjir di hari kedua ini," jelasnya.

Sementara itu memasuki Minggu (3/1/2020) sore ini, air yang sempat menggenangi rumah-rumah warga maupun jalan umum sebagian besar sudah surut.(*)

Berita Terkini