SERAMBINEWS.COM - Ayam menjadi satu diantara makanan yang paling banyak digemari oleh setiap kalangan.
Tidak hanya disajikan sebagai menu harian di rumah, makanan ini juga kerap dijumpai sebagai hidangan lauk pauk di setiap jenis acara dengan ragam olahan masakan.
Namun pertanyaan terkait kesehatan mengonsumsi makanan ini secara terus-menerus mungkin saja terlintas dipikiran Anda.
Benarkah mengonsumsi ayam setiap hari tidak sehat ?
Untuk mengetahui jawaban itu, Anda bisa menyimak ulasan dalam artikel berikut yang dirangkum dari berbagai sumber.
Manfaat Mengonsumsi Ayam Setiap Hari
Melansir Healthline, ayam kaya akan berbagai nutrisi penting, termasuk protein, niasin, selenium, dan fosfor.
Sebagaimana diketahui, protein sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan serta menjaga massa otot.
Sementara itu, selenium adalah trace mineral yang diperlukan untuk fungsi kekebalan tubuh, kesehatan tiroid, dan kesuburan yang tepat.
Ayam juga kaya vitamin B seperti niasin dan vitamin B6 dan B12, yang berperan penting dalam produksi energi, sintesis DNA, dan kesehatan otak.
Melansir dari Eat This, seorang ahli diet Lauren Manaker MS, RDN, LD, CLEC, CPT menyebutkan jika diolah dengan cara yang tidak mengandung banyak lemak, garam, atau gula tambahan, berikut adalah 8 efek kesehatan yang mungkin didapat jika sering mengonsumsi ayam.
Baca juga: Awal 2021, Harga Daging Sapi Stabil, Ayam Potong Bergerak Naik, Telur Ayam Berangsur Turun
Baca juga: Sajian Malam Tahun Baru 2021, Resep Jagung Bakar hingga Ayam Saus BBQ, Ayam Bisa Masak Tanpa Oven
Baca juga: Hentikan Sekarang, Kebiasaan Mencuci Daging Ayam Mentah dan Telur Sebelum Dimasak Ternyata Salah
1. Menguatkan tulang
Kalsium dan Vitamin D memang menjadi sumber nutrisi yang disorot saat membahas kesehatan tulang.
Tetapi protein adalah nutrisi utama dalam mencegah osteoporosis yang juga berfungsi menjaga kerangka tetap sehat dan kuat.
Ayam adalah salah satu makanan yang memiliki sumber protein berkualitas tinggi.
Sering menikmatinya akan mengisi tulang setidaknya satu dari banyak nutrisi penting yang dibutuhkannya.
2. Lebih cepat kenyang
Menyertakan sumber protein, seperti ayam, pada waktu makan dapat membantu seseorang merasa lebih kenyang.
Makanan kaya protein dapat membuat kita merasa lebih kenyang meskipun kita makan lebih sedikit.
Hal ini tentu dapat membantu seseorang mencegah dirinya untuk makan lebih banyak, yang pada akhirnya membantu mendorong pengelolaan berat badan yang lebih baik.
3. Meningkatkan kinerja memori
Ayam mengandung kolin, yakni nutrisi yang berperan dalam memori dan fungsi otak lainnya.
Data menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak kolin tampil lebih baik pada tes memori vs. mereka yang tidak mengonsumsi banyak nutrisi ini.
Ayam juga mengandung vitamin B12, nutrisi yang juga telah dikaitkan dengan fungsi memori.
Dengan demikian, mengonsumsi ayam mungkin dapat menjadi makanan peningkat otak berkat kombinasi vitamin B12 dan kolin.
Baca juga: Gawat! Banyak Ayam di Pasar Disembelih tak Sesuai Syariat, Status Jadi Bangkai, Simak Penjelasan MPU
Baca juga: Selain Banyak Protein, Ini 11 Kelebihan Telur Bebek Dibandingkan Telur Ayam yang Jarang Diketahui
4. Membuat mood jadi lebih baik
Ayam mengandung triptofan, yakni asam amino yang berperan dalam meningkatkan kadar serotonin (hormon perasaan baik).
Kadar serotonin yang rendah sering dikatikan dengan depresi.
Mengonsumsi ayam dapat mendukung kadar serotonin yang sehat dan dapat membantu seseorang merasa lebih baik.
5. Mengurangi rasa lelah
Seseorang yang menderita anemia defisiensi besi mungkin sering merasa lelah bahkan setelah tidur nyenyak.
Mengonsumsi ayam berdaging hitam dapat memberikan tambahan zat besi, yang kemudian membantu Anda mengatasi kekurangan itu.
6. Kesehatan jantung lebih baik
Melansir Healthline, sebagai makanan yang kaya protein, ayam dapat membantu mengatur berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ayam mengandung protein yang jika dikonsumsi memberikan rasa kenyang meski dimakan dalam jumlah sedikit.
Mengonsumsi ayam dapat mencegah seseorang mengatur berat badannya.
Sebagaimana diketahui, berat badan yang lebih sehat mengarah pada perbaikan faktor risiko masalah jantung seperti kadar trigliserida tinggi dan tekanan darah tinggi.
7. Meningkatkan kesuburan
Pola makan yang sehat adalah salah satu cara yang disarankan oleh para ahli untuk keberhasilan kehamilan.
Makanan sehat yang dimaksudkan juga mencakup ayam.
8. Mengurangi resiko kanker kolorektal
Di Amerika Serikat, kanker kolorektal adalah penyebab utama ketiga kematian terkait kanker.
Dan sementara banyak faktor yang berperan dalam perkembangannya, termasuk unggas (seperti ayam) yang dimasukkan dalam daftar makanan dapat membantu mengurangi kejadian penyakit ini.
Ayam Broiler dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Ayam broiler atau dikenal dengan sebutan ayam potong lebih dipilih untuk dikonsumsi sehari-hari dibandingkan ayam kampung.
Betapa tidak, dagingnya yang tebal dan empuk kerap kali dibanderol dengan harga yang lebih murah, dibanding ayam kampung yang dagingnya tipis dan cenderung alot.
Ayam broiler, atau dikenal juga dengan sebutan ayam negeri, adalah jenis ayam ras yang memang dimaksudkan khusus untuk menjadi ayam pedaging.
Melansir Kompas.com dari Sehatq.com, pertumbuhan ayam broiler sangat cepat.
Dalam 6-7 minggu saja, berat badan ayam sudah bisa mencapai 1,5-2 kg per ekor.
Ayam ini bisa bertelur, tapi jarang sekali ada peternak yang juga menjual telur ayam broiler.
Apalagi, terdapat jenis ayam ras lain yang khusus dijadikan sebagai ayam petelur atau disebut ayam layer.
Di pasaran, ayam broiler juga kerap disebut sebagai ayam potong.
Ciri-ciri ayam broiler ini biasanya adalah:
- Memiliki daging yang gemuk dan lebih cerah, apalagi bila dibandingkan dengan ayam kampung
- Kulitnya mengkilap dan mudah sobek
- Sangat berlemak di lapisan kulit, terutama di bagian sekitar ekor
Apakah Ayam Broiler berbahaya bagi kesehatan ?
Jika dirawat sesuai standar, ayam broiler sebetulnya aman dikonsumsi.
Hanya saja, terkadang peternak ayam potong ini mengabaikan prosedur perawatan ayam sehingga mengakibatkan munculnya potensi bahaya bagi kesehatan manusia.
Dikutip dari Kompas.com, berikut adalah potensi bahaya yang muncul jika prosedur perawatan ayam broiler diabaikan.
1. Infeksi bakteri Salmonella dan Campylobacter
Salmonella adalah jenis bakteri yang secara alamiah hidup di beberapa bagian tubuh ayam, seperti bulu, kaki, paruh, hingga kotorannya.
Oleh karenanya, salmonella bisa menyebar dan menginfeksi ayam-ayam broiler lain yang berada dalam satu peternakan lewat lantai atau tanah kandang, tempat makan maupun minum, dan lain-lain.
Pada manusia, infeksi bakteri Salmonella biasanya mengakibatkan munculnya diare ringan, sedang, tapi juga dapat mengancam nyawa.
Tingkat keparahan ini tergantung dari kondisi sistem imun manusia itu sendiri.
Namun anak-anak dan lansia serta orang dengan penyakit yang menyerang sistem imun (kanker atau HIV) merupakan golongan paling rentan.
Bakteri lain yang juga ditemukan pada ayam broiler adalah Campylobacter, biasanya pada bagian jeroan.
Infeksi bakteri ini biasanya tidak menimbulkan gejala pada ayam broiler.
Namun pada manusia, bakteri ini bisa sampai mengakibatkan diare berdarah alias disentri.
2. Mengandung logam berat
Penelitian menunjukkan bahwa daging ayam broiler juga tercemar logam berat, terutama kadmium (Cd), besi (Fe), dan seng (Zn).
Logam berat ini paling banyak ditemukan di daging paha dan dada ayam broiler.
Kadmium dan besi biasanya masuk ke tubuh ayam lewat makanan maupun kondisi udara yang berdebu dan telah tercemar logam tersebut.
Sementara itu, seng bisa masuk lewat air minum yang diberikan kepada ayam broiler.
3. Mengandung antibiotik
Penelitian lain juga mengungkap ayam broiler kerap disuntik antibiotik untuk menghindari infeksi bakteri.
Kendati demikian, Kementerian Pertanian Amerika Serikat menyatakan antibiotik ini masih pada dosis rendah dan tidak membahayakan kesehatan manusia, apalagi bila ayam dimasak hingga matang.
Tips Mengonsumsi Ayam yang Sehat
Ayam bisa menjadi tambahan yang bagus untuk diet seimbang.
Namun, penting untuk memilih jenis ayam yang sehat dan memilih metode memasak seperti memanggang, memanggang, mengukus, atau menggoreng daripada menggoreng
Melansir Healthline, ayam panggang bisa menjadi cara cepat dan sehat untuk meningkatkan asupan protein, terutama bagi yang ingin menurunkan berat badan.
Sementara ayam yang dimasak dengan metode goreng perlu dihindari karena tidak sehat.
Metode memasak ayam dengan cara digoreng biasanya dilapisi dengan tepung roti, sehingga membuat ayam menjadi lebih tinggi kalori, karbohidrat, dan lemak tidak sehat.
Ayam rotisserie yang dibeli di toko juga tidak sehat untuk dikonsumsi.
Ayam ini umumnya diasinkan dan dibumbui dengan berat, yang secara signifikan dapat meningkatkan jumlah natrium dalam produk akhir.
Sementara itu, porsi ayam yang disarankan untuk dikonsumsi sekitar 85–113 gram.
Perlu diingat bahwa ayam harus dinikmati bersama dengan berbagai sumber protein lainnya, seperti ikan, daging, unggas, dan kacang-kacangan, untuk memastikan tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.
Sementara itu, untuk mengolah ayam broiler bisa mengikuti langkah berikut.
- Simpan daging ayam yang belum dimasak dalam wadah tertutup dan masukkan ke dalam kulkas.
- Masak daging ayam broiler hingga matang. Salah satu tanda kematangan adalah tidak ada lagi darah yang merembes maupun tersisa pada daging.
- Masaklah ayam dengan cara merebusnya, sebagai cara terbaik untuk mengurangi kandungan logam berat pada paha dan dada ayam.
- Jangan letakkan ayam matang ke wadah yang sama dengan wadah bekas ayam mentah. Selain itu, hindari penggunaan talenan serta pisau bekas memotong ayam mentah untuk mengiris ayam yang sudah dimasak.
- Pastikan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah mengolah daging ayam broiler.
Membuang kulit ayam saja tidak cukup untuk menghindarkan dari bakteri, logam berat, maupun antibiotik yang terdapat pada daging ayam broiler.
Pastikan daging ayam dimasak hingga matang seluruhnya sebelum menyantapnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)