Teror Harimau Hantui Warga Bahorok Sumut, Belasan Ternak Dimangsa, Diminta Bikin Kandang Khusus

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harimau Sumatera yang masuk perangkap BKSDA Aceh beberapa hari yang lalu di Desa Jamboe Dalem, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan, akhirnya dilepasliarkan kembali ke alam yaitu di Kawasan TN Gunung Leuser, Sabtu (20/6/2020) sekitar pukul, 09.00 Wib.

SERAMBINEWS.COM - Konflik harimau sumatera yang memangsa ternak lembu milik warga di Langkat terjadi hampir setiap tahun.

Khusus di wilayah Kecamatan Bahorok, dalam 2 tahun tercatat ada 12 ekor lembu dan 1 ekor kambing dimangsa.

Namun, hanya segelintir masyarakat yang mau mengandangkan ternaknya dan memilih tetap melepasnya di lahan sehingga memancing harimau yang memiliki sifat oportunistik.

"Kalkulasi harga lembu dengan bikin kandang, 2 ekor ini tidak kemana Rp 30 juta," ujar Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wil V Bahorok BBTNGL, Palber Turnip melalui telepon pada Kamis (7/1/2021) siang.

"Kalau lah minta bantuan kita untuk difasilitasi kandang lalu disiapkan lah lahannya, tiang-tiangnya, mungkin bisa terselamatkan.

Ini kan ada 12 ekor dalam 2 tahun di wilayah Bahorok saja, 12 ekor lembu, 1 kambing.

Tapi masyarakat juga tak ada yang menyodorkan minta dibikinkan kandang."

Dia mencontohkan, seorang warga di Dusun Pulo Pisang, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, tiga kali kehilangan ternak lembunya karena dimangsa harimau sumatera.

Peristiwa pertama terjadi pada 2014.

Peristiwa berikutnya terjadi pada Agustus 2018 dan terakhir pada Oktober 2019.

Tidak diketahui apakah yang menyerang pada 2014 dan 2018 adalah harimau yang sama.

Dijelaskannya, ternak lembu yang menjadi mangsa harimau itu berada di jarak 200 meter dari batas kawasan TNGL.

Sementara pada 2018, berada pada jarak 500 meter dari batas kawasan.

Menurutnya, tidak mungkin ternak itu diseret hingga 300 meter.

Kemudian pada bulan Mei 2020, harimau juga memangsa ternak lembu warga Dusun Tanjung Naman, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat. Lokasi penemuan tersebut berjarak sekitar 3-4 km dari TNGL.

Halaman
123

Berita Terkini