Berita Aceh Barat Daya

Jembatan Rangka Baja Krueng Teukueh Abdya Rampung, Warga Nikmati Era Bebas Rakit

Penulis: Zainun Yusuf
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembangunan jembatan rangka baja sepanjang 60 meter melintang di atas aliran Krueng Teukueh, Gampong Lama Tuha, Kuala Batee, Kabupaten Abdya, menyerap anggaran Rp 12,117 miliar sumber dana APBA-Otsus tahun 2020, rampung dikerjakan sekitar pertengahan Desember 2020. Foto direkam, Kamis (7/1/2021). Kehadiran jembatan itu sekaligus mengakhiri era rakit penyeberangan di kawasan itu.

Seperti pernah disampaikan Ismail (24) salah seorang pemilik kebun sawit di lokasi bahwa rakit   sejak akhir 2008 lalu, sedikitnya sudah tiga unit rakit  hilang diseret arus banjir.

Terparah peristiwa banjir 23 Agustus 2016 lalu, bukan saja menghanyutkan rakit Krueng Teukueh, tapi juga meruntuhkan  jembatan rangka baja Krueng Teukueh yang sedang dipasang, saat itu.

Bentang rangka baja yang telah dipasang saat itu sudah mencapai 50 meter, dari total panjang 60 meter, melintang sungai besar tersebut ambruk ke dalam sungai besar itu. Masyarakat tentu sangat kecewa karena harapan kehadran sebuah jembatan menjadi pupus, saat itu.

Pasca ambruk jembatan rangka baca dalam proses pemasangan tiga tahun lalu, masyarakat tetap mengantung harapan besar kepada Pemkab Abdya agar pembangunan jembatan Krueng Teukueh, agar direncanakan kembali.

Harapan tersebut terwujud tahun 2020, setelah Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah turung langsung ke lokasi, didampingi Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH pada malam hari, sekitar bulan Desember 2018, lalu.  Rencana kelanjutan proyek jembatan rangka baja Krueng Teukueh sempat hilang timbul.  

Baca juga: 30 Tahun Berumah Tangga, Suami-Istri Ini Syok Saat Tahu Ternyata Mereka Satu Ayah, Terpaksa Cerai

Bagi masyarakat petani, kehadiran jembatan permanen Krueng Teukueh selain membuka isolasi kawasan sentra pertanian dan perkebunan Lama Tuha, dan menjadi sarana penunjang peningkatan perekonomian masyarakat atau menjadi urat nadi perekonomian ribuan masyarakat Kabupaten Abdya.

Dengan tuntasnya pembangunan jembatan rangka baja Krueng Teukueh, selain mengakhiri era rakit, kawasan Lama Tuha akan terus  berkembang pesat sebagai sentra perkebunan dan pertanian, serta menjadi  daerah pemukiman baru di Kabupaten Abdya. 

Terlebih lagi, kawasan Lama Tuha terdapat teluk surien yang sudah ditetapkan sebagai lokasi pembangunan Pelabuhan Teluk Surin, sebuah pelabuhan  Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) barat selatan Aceh.

Dengan rampungnya jembatan rangka baja Krueng Teukueh, maka akan berfungsi jalan lingkar atau Jalan 30 sepanjang sekitar 39 km. Dari Pulau Kayu Susoh menuju Teluk Surien Kuala Batee sampai ke simpang Desa Ie Mirah Babahrot.

Badan jalan lingkar ini, mulai dibuka sejak tahun 2008 lalu secara bertahap. Pemkab Abdya sudah mengusulkan proyek peningkatan Jalan 30 dengan lapisan aspal sebagai pendukung pembangunan Pelabuhan Teluk Surien di Gampong Lama Tuha, Kuala Batee.

Pemasangan jembatan rangka baja sepanjang 60 meter dimulai sejak Oktober 2020 lalu, menyerap anggaran Rp 12, 117 miliar sumber APBA-Otsus Pemerintah Aceh tahun 2020.

“Pengerjaannya berjalan sesuai dengan target,” kata Kepala Dinas PUPR Abdya, Ir Much Tavip MM. Pekerjaan pemasangan rangka baja jembatan tersebut  menggunakan sistem cantilever dengan rangka baja pembebanan sepanjang 40 meter.

Baca juga: Kakankemenag Sabang Serahkan SK untuk 28 Pramubakti dan Operator

Melalui sistem ini, pemasangan rangka baja langsung dari sisi sungai arah Drien Leukiet, Desa Blang Makmur menuju seberang kawasan Desa Lama Tuha, tanpa menggunakan tiang pancang di tengah sungai seperti pemasangan jembatan yang pernah dilakukan sebelumnya. Pemasangan seperti ini bisa dilaksanakan karena ada rangka baja pembeban. 

“Rangka baja pembebanan itu akan dibuka kembali, setelah rampung pembangunan jembatan Rangka baja pembeban tersebut akan digunakan sebagai material pembangunan jembatan rangka baja di lokasi lain,” tambah Kabid Bina Marga, Muhibuddin  Harun.

Dengan rampungnya jembatan rangka baja Krueng Teukueh, maka akan berfungsi jalan lingkar atau Jalan 30 sepanjang sekitar 39 km. Jaur lingkar ini dari Desa Pulau Kayu Susoh (Jalan Nasuonal) menuju Teluk Surien Kecamatan Kuala Batee, kemudian tembus ke Desa Ie Mirah, Kecamatan  Babahrot (lokasi Jalan Nasional).

Halaman
1234

Berita Terkini