Begitu pintu dibuka, Ponikem lemas.
Tubuhnya lunglai sesaat melihat Sartini tewas dalam kondisi mengenaskan.
Dia pun lantas berteriak minta tolong kepada warga.
Jeritan Ponikem ini kemudian di dengar masyarakat sekitar.
Baca juga: Mulut dan Tangan Warga Pidie Terikat, Kasus Pembunuhan di Masjid Runtoh
Baca juga: Petugas yang Membela Capitol Selama Kerusuhan Meninggal Bunuh Diri
Tak lama berselang, ratusan warga berbondong-bondong datang ke rumah Sartini.
Sebagian lainnya kemudian melapor ke Polsek Kuala.
“Dari hasil penyelidikan di lokasi, kami ada menemukan beberapa barang bukti termasuk senjata tajam (yang diduga digunakan pelaku),” kata Bevan.
Disinggung lebih lanjut mengenai kasus ini, Bevan belum mau terbuka.
Katanya, penyidik sudah memeriksa lima orang saksi, di antaranya Ponikem alias Atik, Tarman (53), Warto (48), Musiran alias Kaum (58) dan Darmono (40) anak kandung korban.
Dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban, ditemukan luka bacok di pergelangan tangan kiri, luka sayatan di bagian leher dan luka pada pipi.
Kemudian, ditemukan luka tusuk di bagian perut dekat alat vital dan luka tusuk di kepala kiri.
Barang bukti lain yang ditemukan polisi berupa senter, senapan angin dan batu batako.
Sempat Dihantam Batu
Sartini, korban pembunuhan di Dusun Seruam, Desa Beruam, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat diduga sempat dihantam batu bagian kepalanya oleh pelaku.
Dari hasil penyelidikan sementara, ditemukan luka robek di kepala kiri korban.