Sementara itu, Jumat pagi, tim geologi dari Dinas ESDM Aceh datang lagi ke Gampong Lamkleng. Misi kali ini dipimpin langsung oleh Ir Mahdinur MM, selaku kepala di dinas tersebut.
Hingga siang ini tim yang turun tadi pagi sedang menyiapkan laporan lengkap tentang kondisi hari kelima di desa yang mengalami gerakan tanah secara rotasional tersebut.
Baca juga: Tim Prodi Teknik Geologi USK akan Selidiki Fenomena Tanah Bergerak di Kuta Cot Glie Aceh Besar
Baca juga: Heboh di Aceh Besar, Tanah Bergerak Membentuk Rekahan Besar di Gampong Lamkleng Kuta Cot Glie
Namun, kepada Serambinews.com Mahdinur menyampaikan sekilas bahwa
bidang gelincir tanah di Lamkleng semakin melebar. Kedalamannya pun makin bertambah.
Diprediksi, fenomena seperti itu akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan. Terlebih jika turun lagi hujan lebat di kawasan itu.
Mahdinur mengapresiasi langkah cepat yang diambil Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali yang mendirikan pos komando (posko) pengamatan di desa itu sejak Kamis (14/1/2021) siang.
Di posko ini ditempatkan petugas untuk memantau siang dan malam perkembangan di lokasi tanah bergerak tersebut.
Baca juga: Badan Geologi Keluarkan Peringatan Dini Tanah Bergerak di Aceh, Ini Titik-titiknya
"Kalau terjadi hal-hal yang tak diinginkan, misalkan tanahnya amblas dalam skala besar, petugas posko langsung bisa bertindak dan melakukan evakuasi warga sehingga tak sampai menimbulkan korban jiwa dan harta benda," kata Mawardi Ali menjawab Serambinews.com, Kamis (14/1/2021) malam.
Mahdinur memuji langkah antisipatif yang dilakukan Bupati Aceh Besar tersebut. "Alhamdulillah, dengan adanya posko di sana maka setiap perkembangan bisa dipantau terus, siang dan malam," kata Mahdinur.
"Jangan sampai saudara-saudara kita di Lamkleng menjadi korban. Sementara kita punya tupoksi dan keahlian yang bisa kita rekomendasikan untuk membantu mengatasi masalah yang kini mereka hadapi," ujar Mahdinur. (*)