Ia juga mengklarifikasi pemberitaan media ini sebelumnya bahwa foto dan video yang beredar bahwa seolah terbentuk alur sungai di Lamkeng pascahujan deras tadi malam.
"Memang muncul alur baru, tapi itu bukan aliran sungai atau anak sungai, melainkan memang tanahnya yang amblas," kata Syamsidik.
Menurutnya, alur air yang terbentuk di blok longsoran itu terjadi di lokasi pekuburan warga.
"Sejauh ini sudah 14 rumah yang penghuninya diminta mengungsi ke tempat yang lebih aman di Gampong Lamkleng," kata Dosen Fakultas Teknik USK ini.
Semakin Aktif, Pohon Bertumbangan hingga Kuburan Rusak
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, kondisi tanah bergerak di Desa Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, semakin aktif hingga mengkhawatirkan warga di sekitar.
Laporan terbaru wartawan Serambinews.com Asnawi Luwi di lokasi memperlihatkan tanah anjlok mencapai 2-3 meter.
Kondisi pada hari ini, Rabu (20/1/2021) pohon-pohon, baik kecil maupun besar mulai bertumbangan diakibatkan pergeseran tanah dan juga hujan lebat yang terjadi dini hari di Desa Lamkleng.
Sementara itu hampir setengah badan juga amblas hingga mencapai dua meter.
Tepatnya pada pukul 03:00 WIB dini hari, hujan deras, menyebabkan suara pohon ambruk terdengar jelas di desa tanah bergerak.
Kuburan rusak
Menurut penuturan seorang warga, Fakhrizal, hujan deras yang mengguyur Desa Lamkleng mulai sekitar pukul 20:00 WIB hingga menjelang subuh.
Baca juga: Tanah Bergerak di Lamkleng Aceh Besar Semakin Mengkhawatirkan, Tanah Turun Sampai Dua Meter
"Kejadiannya sekitar jam 3 lebih hampir subuh, hujan deras mulai habis Isya sampai pagi. Masyarakat lagi di rumah pada saat itu, lagi panik semua," ujar Fakhrizal kepada Serambinews.com.
Ia juga menyebutkan kuburan tua di Desa Lamkleng turut terkena imbas dari tanah bergerak ini.