Banyak kuburan rusak akibat tanah bergerak ini.
"Kuburan lama yang patah banyak lah pak," ujar Fakrizal saat diwawancarai Serambinews.com.
Tak hanya itu, jalan di Desa Lamkleng banyak tidak bisa dilalui akibat pohon besar yang berusia puluhan tahun tumbang hingga menutup badan jalan.
Kondisi pohon tumbang bukan hanya karena hujan lebat tetapi juga akibat tanah yang bergerak sejak 10 Januari lalu hingga saat ini.
Akibat kejadian tersebut, Tim Peneliti prodi Teknik Geologi USK Banda Aceh Banda Aceh masih melakukan tahap penyelidikan.
Di lokasi Tanah bergerak sudah diberi garis polisi atau police line.
Wilayah yang sudah diberi tanda garis polisi tidak diperbolehkan warga melintas, tanah tersebut dinilai masih rawan dan semakin aktif bergerak.
Saat siaran langsung Serambinews.com, juga terlihat satu rumah permanen yang terancam ambruk, tanah tepat di bagian belakang rumah sudah amblas total.
Kondisi salah satu rumah di Desa Lamkleng nyaris amblas akibat tanah bergerak. (Serambinews.com)
Sementara itu, warga yang terkena imbas tanah bergerak ikut mengungsi ke posko pengungsian.
Beberapa pengungusi mengeluhkan rasa ketidaknyamanan berada di psoko lantaran lembap.
Lantai tenda pengungsian terlihat hanya dilapis dengan sehelai tenda plastik.
Untuk melihat kondisi terkini, Gampong Lamkleng, bisa disaksikan pada video di bawah ini.
Beberapa komentar warganet pada Facebook mengenai tanah bergerak di Desa Lamkleng, Aceh Besar.
"Dunia sdah tua jdi harus bnyak bertaubat saudara saudaraku maksiat ad dmn2a," tulis Nanin Setia
"Cikal bakal sungai baru," Idrus Sulaiman