Berita Aceh Besar

Tim USK Mulai Uji di Laboratorium Kondisi Tanah Bergerak di Lamkleng, Pohon Tumbang & Kuburan Rusak

Penulis: Yarmen Dinamika
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pohon bertumbangan di dekat lokasi tanah bergerak, Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (20/1/2021).

Dalam kunjungan ke lapangan kali ini rombongan terdiri atas dua tim yang mempunyai agenda kegiatan berbeda.

Laporan Yarmen Dinamika l Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Tim Survei Geologi dari Fakultas Teknik Universitas Syiah (USK) turun lagi untuk kesekian kalinya ke Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. 

Tepatnya pada hari ini, Rabu (20/1/2021) ke tempat terjadinya fenomena tanah bergerak (longsor) di Gampong Lamkleng sejak 10 Januari 2021.

Dalam kunjungan ke lapangan kali ini rombongan terdiri atas dua tim yang mempunyai agenda kegiatan berbeda.

Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Geologi Fakultas Teknik USK, Dr Bambang Setiawan mengatakan, tim pertama datang lagi ke lokasi untuk melakukan kegiatan sampling tanah pada lokasi terdampak dan sekitarnya.

"Tim ini mengambil delapan sampel tanah yang tidak terganggu (undisturbed sample) dan dua sampel tanah terganggu (disturbed sample).

Sampel tanah tersebut akan kami uji di Laboratorium Geologi USK untuk memperoleh sifat fisik dan mekanisnya.

Dari sifat-sifat fisik dan mekanis tersebut kita bisa melakukan analisis kestabilan lereng di lokasi terdampak dan sekitarnya," kata Bambang Setiawan.

Baca juga: Pondasi Jembatan Gantung Lamkleng Ambruk, Wakil Ketua Komisi IV DPRA Minta PUPR Aceh Tangani Darurat

Baca juga: VIDEO Kondisi dari Udara Fenomena Tanah Bergerak di Lamkleng Aceh Besar, Kedalaman sampai 5 Meter

Baca juga: VIDEO - Viral Pengantin Pria Izinkan Istri Dipeluk Mantan Pacar

Tim kedua, lanjut Bambang, kembali menerbangkan drone untuk memotret kondisi terkini Lamkleng dari udara.

Pada kegiatan pemotretan menggunakan drone kali ini diikuti dengan meletakkan sejumlah batu bata di permukaan tanah sebagai titik atau lokasi pengikat pada saat analisis dilakukan nantinya.

Dr Syamsidik selaku peneliti senior di Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDMRC) USK mengatakan, kondisi di blok longsoran itu semakin parah.

"Kami sudah ke sana lagi tadi siang," kata Syamsidik.

Pihaknya sudah mengambil imej drone kedua dan menandai sejumlah titik untuk diamati pergerakan arah horizontalnya.

Halaman
1234

Berita Terkini