Pengguna WA Wajib Tahu, Berhenti dari WhatsApp Tak Cukup dengan Uninstall Aplikasi

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aplikasi WhatsApp

SERAMBINEWS.COM - Kebijakan baru WhatsApp soal privasi membuat banyak penggunanya cemas.

Hal ini lantaran banyaknya aturan baru yang dirasa tidak pas dengan pengguna.

Bahkan banyak penggunanya hengkang dari aplikasi chatting ini.

Lantas hal tersebut membuat penggunanya berpindah ke aplikasi chating lain seperti Telegram dan Signal.

Namun tahukan anda jika berhenti dari aplikasi WhatsApp tidak cukup hanya uninstall saja?

Ternyata, pengguna juga perlu menghapus akun WhatsApp juga.

Hal ini supaya data anda tidak digunakan oleh orang lain.

Bagaimana cara menghapus akun WhatsApp?

Baca juga: Tangan Pria Ini Putus Ditebas, Pelaku Pria Nyamar Jadi Wanita di Facebook Hingga Ajak Ketemu

Baca juga: Viral Video Suku Togutil Memanah Warga yang Menyeberangi Sungai, Ini Penjelasan Polda Maluku Utara

Baca juga: 2 Anggota TNI Gugur di Papua, Begini Awal Mula Terjadi Kontak Senjata Dengan KKB

Dilansir dari Life Wire via KompasTekno, berikut langkah-langkah menghapus akun WhatsApp:

Cara mencadangkan (backup) data

1. Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas untuk mengunjungi menu "Settings".

2. Pilih opsi "Chats", lalu klik "Chat Backup".

3. Kemudian ketuk opsi "Backup to Google Drive".

4. Pastikan Anda sudah log In ke akun Google yang aktif.

5. Nantinya akan muncul pilihan seperti di bawah ini. Anda bisa memilih "Never" agar aplikasi tidak dapat mencadangkan data secara berkala.

6. Setelah semua tahapan dilakukan, klik "Back Up" untuk memulai proses pemindahan data ke Google Drive.

()Memulihkan Video dan Gambar yang Terhapus di Whatsapp (Tribunjualbeli.com)

Baca juga: 5 Cara Mudah Basmi Tikus di Rumah: Hindari Menggunakan Racun

Baca juga: Viral Video Debat Panas Wakasek & Orangtua Murid Soal Siswi Non-Muslim Harus Pakai Jilbab

Cara menghapus akun WhatsApp

1. Usai mencadangkan data Anda ke Google Drive, Anda bisa langsung menghapus akun
secara permanen.

2. Caranya, pertama buka menu "Settings" dengan cara mengklik ikon tiga titik di pojok kanan atas.

3. Pilih "Account".

4. Lalu klik opsi "Delete My Account" di bagian paling bawah.

5. Dengan demikian, nomor telepon yang sebelumnya dipakai untuk akun tersebut juga tidak
bisa digunakan kembali kecuali Anda membuat akun WhatsApp baru.

Sebagai informasi, pengguna tidak dapat memulihkan akun yang sudah dihapus.

Hal tersebut didapat dari halaman FAQ di situs resmi WhatsApp.

Akun akan benar-benar terhapus secara permanen setelah 90 hari atau sekitar tiga bulan.

Hal tersebut berarti pada periode tersebut pengguna tidak bisa Log In ke akun WhatsApp mereka.

Juga tidak bisa mengakses data yang tersisa.

Data yang akan dihapus WhatsApp secara permanen seperti:

- Chat dari grup maupun personal

- Riwayat panggilan telepon masuk dan keluar

- Daftar kontak yang tersimpan.

Untuk informasi, aturan baru WhatsApp yang ramai diperbincangkan adalah tentang persetujuan pengguna untuk menyerahkan data pribadi mereka ke Facebook.

Sontak saja hal ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan pengguna aplikasi hijau ini.

Baca juga: Ini Menteri Pertahanan AS, Pria Kulit Hitam Pertama Pimpin Pentagon, Austin Bukan Orang Sembarangan

Baca juga: PLN Akan Hentikan Klaim Token Listrik Lewat WhatsApp, Begini Penjelasannya

Cara Tetap Aman Menggunakan WhatsApp di Tengah Kontroversi Kebijakan Barunya

Belakangan aplikasi pesan WhatsApp sedang banyak diperbincangkan karena aturan baru yang dikeluarkannya.

Hal ini terkait kebijakan privasi pada pembaruan aplikasi pesan WhatsApp.

Pembaruan Persyaratan Layanan dan Kebijakan Privasi diketahui akan berlaku pada 8 Februari 2021 untuk semua pengguna.

Semua pengguna harus menyetujui kebijakan privasi yang ditentukan WhatsApp jika mereka ingin tetap menggunakan aplikasi ini.

Kebijakan baru WhatsApp

Kebijakan pembaruan WhatsApp yang menjadi sorotan, yaitu:

-Membagi data pengguna WhatsApp dengan Facebook, seperti lokasi, alamat IP perangkat, data perangkat, dan daftar kontak.

-Menyimpan dan mengelola chat WhatsApp Business yang terintegrasi dengan hosting Facebook.

-Memberikan informasi yang dibagikan pengguna pada layanan pihak ketiga atau produk perusahaan Facebook lainnya.

Kebijakan privasi yang baru lebih menekankan pada fitur pesan WhatsApp Business. Pengguna tetap bisa memilih, apakah ingin berinteraksi menggunakan akun bisnis atau akun pribadi.

Meski demikian, tidak ada salahnya etap mewaspadai keamanan data dan privasi dalam menggunakan layanan WhatsApp.

Pahami risikonya

Terkait kebijakan baru WhatsApp, Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto berpendapat, bila ingin tetap menggunakan WhatsApp, masyarakat perlu memahami risikonya dan tetap berhati-hati.

“Memahami risiko yang mungkin muncul. Ada risiko data disalahgunakan oleh pihak ketiga, maka perlu berhati-hati saat menggunakan Whatsapp,” kata Damar saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (13/1/2021).

Apa saja yang perlu kita lakukan agar tetap aman meski masih memakai aplikasi WhatsApp?

Verifikasi dua langkah

Aktifkan fitur two-step verification atau verifikasi dua langkah yang ada pada WhatsApp.

Cara mengaktifkannya dengan membuka menu setting (pengaturan), pilih account (akun), kemudian pilih two-step verification (verifikasi dua langkah).

Anda akan diminta untuk mengatur atau memasang enam digit angka untuk dijadikan PIN. Jangan pernah menyebarkan PIN tersebut.

Kemudian isi alamat e-mail, yang di kemudian hari dapat digunakan untuk mereset PIN atau menjaga keamanan akun.

Verifikasi dua langkah berguna untuk menghindari peretasan akun. WhatsApp akan meminta PIN verifikasi bila nomor Anda digunakan pada WhatsApp di perangkat lain.

Verifikasi dua langkah juga tersedia pada layanan lain, seperti Google dan Facebook. Kunci utamanya adalah jangan memberi PIN kepada siapa pun dengan alasan apa pun.

Hindari sebar percakapan pribadi

Pihak WhatsApp menegaskan bahwa pada kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru tetap menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end.

Enkripsi tersebut berfungsi agar WhatsApp dan Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna. Kita tidak perlu mengatur atau menyalakannya karena fitur ini sudah terpasang secara otomatis.

Keamanan digital di WhatsApp juga bergantung pada perilaku pengguna dalam menyebar percakapan pribadinya.

WhatsApp menyediakan fitur forward yang dapat meneruskan pesan ke kontak lain. Ditambah lagi, pengguna juga dapat menyalin atau melakukan tangkapan layar pada percakapan pribadi.

Pengguna perlu memperhatikan perilaku dalam menyebar percakapan pribadi. Bila pesan disampaikan menggunakan akun pribadi maka pesan tersebut bersifat privat.

Menyebarkan percakapan atau tangkapan layar dari WhatsApp sebaiknya seizin kedua belah pihak.

Perhatikan sebaran data pribadi

Keamanan digital juga bergantung pada sebaran data pribadi di internet. Semakin banyak data yang tersebar, semakin kecil keamanan digital.

Hal ini juga berlaku untuk aplikasi WhatsApp. Hindari menyebar data sensitif, seperti KTP, NIK, dan lokasi rumah.

Damar berpendapat bahwa yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan data pribadi adalah mitigasi, atau tindakan pencegahan untuk mengurangi dampak penyalahgunaan data pribadi

“Mitigasi perlu dilakukan bagi yang ingin tetap menggunakan WhatsApp dengan cara-cara seperti meningkatkan proteksi dan menggandakan keamanan perangkat, selalu meng-update keamanan perangkat, membatasi data yang dibagikan dengan mempraktikkan kebersihan digital,” terang Damar.

Data di WhatsApp yang akan diteruskan kepada Facebook meliputi:

-Informasi akun, seperti nomor telepon, nama profil, foto profil, status, perangkat seluler, dan alamat IP yang digunakan pengguna.

-Informasi pengguna data seperti waktu dan tujuan pengiriman pesan atau panggilan atau chat, berapa pesan yang terkirim, dan lainnya.

-Informasi lokasi berupa gambaran kasar yang tidak terlalu akurat.

-Kemungkinan WhatsApp akan mengembangkan fitur Purchases, maka data yang diberikan berkaitan dengan data pembelian.

-User content yang kemungkinan seputar wallpaper yang dipakai.

-Informasi data yang dikumpulkan WhatsApp terkait kondisi lalu lintas jaringan di aplikasinya. Semua informasi kontak yang ada di ponsel pengguna.

-Detail informasi pembayaran, seperti saat pengguna menggunakan WhatsApp Pay.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka, Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Ternyata Berhenti dari WhatsApp Tak Cukup Uninstall Aplikasi, Pengguna Wajib Tahu Ini

Berita Terkini