Yaman Termasuk Negara Paling Korup di Dunia, Mantan Presidennya Dicurigai Timbun Uang Miliaran Dolar

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kasus korupsi.

SERAMBINEWS.COM - Korupsi adalah musuh utama di dunia.

Korupsi dapat menghambat pertumbuhan suatu negara, bahkan bisa membuat negara tersebut menjadi negara miskin.

Namun, banyak negara menjadi tempat tumbuh suburnya korupsi, seperti salah satu negara paling korup di dunia yang satu ini.

Menurut Transparency International 2019, skor transparansi negara ini hanya 15 dari nilai tertinggi 100.

Skor tersebut menjadikan negara ini sebagai salah satu dari 5 besar negara paling korup di dunia.

Negara tersebut adalah Yaman. Negara Arab ini hanya berada di bawah Somalia, Sudan Selatan, dan Suriah.

Somalia skor transparansinya 9, Sudan Selatan 12, dan Suriah 13.

Venezuela, Sudan, Guinea Ekuatorial, Afganistan, memiliki skor yang sama yaitu 16. Kemudian di peringkat 9 adalah Korea Utara dengan skor 17.

Baca juga: Rizky Febian Ungkap Alasan Menohok Gunakan Anya Geraldine Jadi Model di Video Trilogi Garis Cinta

Baca juga: Pengguna WA Wajib Tahu, Berhenti dari WhatsApp Tak Cukup dengan Uninstall Aplikasi

Baca juga: Tangan Pria Ini Putus Ditebas, Pelaku Pria Nyamar Jadi Wanita di Facebook Hingga Ajak Ketemu

Negara-negara itulah yang dinilai sebagai tempat paling subur tumbuhnya korupsi di dunia, menghambat kemajuan negara, dan menyebabkan kemiskinan dan penderitaan rakyatnya.

Berbicara tentang korupsi di Yaman, bahkan kepala negaranya saja diyakini melakukan korupsi.

Menurut Human Rights Watch dikutip mhlnews.com, di seluruh negeri, warga sipil menderita karena kurangnya layanan dasar, krisis ekonomi yang meningkat.

Juga menghadapi pasukan keamanan lokal yang kejam, dan sistem pemerintahan, kesehatan, pendidikan, dan peradilan yang rusak.

Perekonomian Yaman, yang sudah rapuh sebelum konflik, telah terkena dampak yang sangat parah.

Ratusan ribu keluarga tidak lagi memiliki sumber pendapatan tetap, dan banyak pegawai negeri tidak menerima gaji tetap selama beberapa tahun.

Kerusakan ekonomi negara itu telah memperburuk krisis kemanusiaan.

Sementara itu, mengutip bbc.com (25/2/2015), Mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dicurigai mengumpulkan aset $ 30 miliar- $ 62 miliar selama dan setelah masa kekuasaannya, kata para ahli PBB.

Mereka mengatakan Saleh diyakini telah mentransfer sebagian besar kekayaannya ke luar negeri dengan nama lain.

Baca juga: Doni Monardo Positif Covid-19, Begini Pengakuan Ketua Satgas Penanganan Covid-19

Baca juga: Viral Video Suku Togutil Memanah Warga yang Menyeberangi Sungai, Ini Penjelasan Polda Maluku Utara

Baca juga: 5 Cara Mudah Basmi Tikus di Rumah: Hindari Menggunakan Racun

Saleh di masa lalu membantah tuduhan korupsi.

Dia adalah pemimpin Yaman selama 33 tahun sebelum dipaksa turun dari kekuasaan dalam salah satu pemberontakan Arab 2011.

Laporan tersebut mengatakan aset Saleh termasuk properti, uang tunai, saham, emas dan komoditas berharga lainnya yang tersebar di setidaknya 20 negara.

"Asal mula dana yang digunakan untuk menghasilkan kekayaan Ali Abdullah Saleh diyakini sebagian dari praktik korupnya sebagai presiden Yaman, terutama yang berkaitan dengan kontrak gas dan minyak," katanya.

Kegiatan ilegal menghasilkan keuntungan pribadi sebesar "hampir $ 2 miliar setahun selama tiga dekade terakhir", katanya.

"Banyak yang berpendapat bahwa utang negara yang membengkak dan masalah ekonomi akan diatasi dengan pemulangan aset yang dicuri," kata laporan itu.

Itu ditulis oleh panel ahli yang memantau sanksi PBB di Yaman.

Situasi keamanan di Yaman memburuk dengan tajam setelah Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi mengundurkan diri menyusul pengambilalihan oleh kelompok milisi Syiah, Houthi.

Pakar PBB mengatakan Saleh, dengan dukungan sebagian besar tentara, telah "berkolusi dengan Houthi dalam apa yang mengakibatkan kudeta" terhadap Hadi.

Baca juga: 2 Anggota TNI Gugur di Papua, Begini Awal Mula Terjadi Kontak Senjata Dengan KKB

Baca juga: Dinilai belum Penuhi Standar Pelayanan Publik, Ini Saran Ombudsman untuk PTSP BPKS

Ali Abdullah Saleh sendiri telah tewas pada 4 Desember 2017.

Kematiannya justru di tangan kelompok pemberontak Houthi.

Mengutip Kompas.com (5/12/2017), Pemimpin kelompok pemberontak Houthi menyatakan, tewasnya mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh merupakan buah dari pengkhianatan.

Saleh tewas ketika Houthi menyergapnya di ibu kota Sana'a dalam sebuah pertempuran, Senin (4/12/2017).

Mobilnya ditembak roket peluncur granat ketika berada di jalanan Ma'rib, sementara Saleh ditembak di kepala oleh penembak jitu Houthi. Meski partai Saleh, Kongres Rakyat Umum (GPC), membantahnya.

Dalam siaran langsung lewat televisi Houthi, Al Masirah, via Al Jazeera, Selasa (5/12/2017), Abdul Malik al-Houthi menyebut pejuangnya membunuh Saleh karena dia dianggap berkhianat.

Pada 3 Desember 2017, Saleh memutuskan mendukung koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Dia membelot dari Houthi, sekutu yang telah membantunya sejak 2014.

Itulah bagaimana kondisi negara paling korup di dunia, sekaligus termiskin yang mengalami perang saudara.

(*)

Baca juga: Viral Video Debat Panas Wakasek & Orangtua Murid Soal Siswi Non-Muslim Harus Pakai Jilbab

Baca juga: Ini Menteri Pertahanan AS, Pria Kulit Hitam Pertama Pimpin Pentagon, Austin Bukan Orang Sembarangan

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Negara Arab Ini Termasuk Negara Paling Korup di Dunia, Mantan Presidennya Dicurigai Korupsi Timbun Uang Mencapai 60 Miliar Dolar AS

Berita Terkini