Bupati Intan Jaya: KKB Papua Sering Rampas Dana Desa, Uangnya untuk Beli Senjata Api dan Amunisi

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memberikan pernyataan atas pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya.

Dari aksi-aksi tersebut, total ada 17 orang yang tewas karena ulah KKB.

12 orang di antaranya merupakan warga sipil, empat anggota TNI dan satu polisi.

Tanggapan Kapolda Papua

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengakui, roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tidak berjalan karena situasi keamanan tak kondusif.

Kondisi keamanan itu membuat Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dan jajarannya tak berada di kantor di Distrik Sugapa, ibu kota kabupaten, sejak awal 2021.

Paulus mengaku telah bertemu dengan Natalis di Jayapura beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan itu, Natalis mengaku merasa tidak aman berada di Distrik Sugapa.

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," kata Paulus di Jayapura, Senin (8/2/2021).

Paulus mengatakan, KKB secara khusus mengancam Natalis Tabuni.

Aparat keamanan, kata Paulus, akan berusaha sekuat tenaga membuat situasi keamanan di Intan Jaya kembali kondusif.

Paulus pun berharap pemerintah daerah mendukung upaya TNI-Polri dalam mewujudkan rencana tersebut.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.

Dari Mimbar Swadaya Menjelma Jadi Serambi Indonesia, Ini Kisah Perjalanannya hingga Berusia 32 Tahun

Pemkab Gayo Lues Salurkan Bantuan Untuk Korban Angin Puting Beliung

Tahap Pertama, Dinkes Lhokseumawe Siapkan Seribuan Vaksin Covid-19 untuk Nakes

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KKB Minta Dana Desa ke Kades, Bupati Intan Jaya: Terpaksa Memberikan daripada Ditembak",

Berita Terkini