Berita Aceh Barat

Pipa Air Bersih Patah, Eceng Gondok Penuhi Badan Sungai di Suak Ribee Hingga Menghambat Aliran Air

Penulis: Sadul Bahri
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hamparan eceng gondok tumbuh subur di badan sungai kawasan Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Senin (1/3/2021)

Oleh karena itu, aliran air terhambat atau tak bisa mengalir lancar, sehingga dikhawatirkan terendamnya perumahan warga saat musim hujan. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Tumbuhan eceng gondok kini tumbuh subur memenuhi badan sungai di kawasan Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. 

Oleh karena itu, aliran air terhambat atau tak bisa mengalir lancar, sehingga dikhawatirkan terendamnya perumahan warga saat musim hujan. 

Tumbuhnya eceng gondok yang saat ini memenuhi badan sungai disebabkan muara sungai tersebut tertutup pasir. 

Kemudian juga terhalang pipa air yang membentang di tengah badan sungai karena patah.

“Eceng gondok yang tumbuh subur memenuhi badan sungai akibat muara sungai tertutup oleh pasir.

Dengan demikian tumbuhan tersebut tidak bisa dihanyutkan oleh air,” kata Keuchik Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, T Razali, kepada Serambinews.com, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Kapolres Langsa Perketat Pemakaian Senpi dan Larang Personelnya ke Tempat Hiburan

Baca juga: Formasi CPNS/PPPK 2021 Akan Segera Diumumkan, Jumlahnya 1,3 Juta, Guru Paling Banyak Diterima

Baca juga: Siap-siap! Pendaftaran CPNS 2021 Segera Dibuka, Simak Bedanya Portal SSCN, SSCN DIKDIN dan SSP3K

Disebutkan, kondisi tersebut juga ikut diperparah dengan pipa air bersih milik NGO yang telah jatuh ke badan sungai tersebut, sehingga eceng gondok tersangkut di pipa itu.

“Kami berharap kepada pemerintah atau dinas terkait  di Aceh Barat guna memindahkan pipa milik NGO tersebut agar tidak mengganggu aliran sungai yang menjadi penyebab tersangkutnya eceng gondok yang sulit hanyut saat banjir,” harap T Razali.

Pipa air tersebut dulunya dibangun oleh NGO untuk keperluan air bersih setelah tsunami yang digunakan selama satu tahun lebih saat itu.

Setelahnya pipa tersebut tidak dimanfaatkan lagi hingga kini.

Sementara kondisinya saat ini telah patah di bagian tengah yang terjungkal ke tengah badan sungai.

Pipa tersebut dibalut dengan besi sebagai pengamannya, namun dengan patahnya besi pengaman itu tentunya pipa tersebut juga ikut patah ke badan sungai.

Kondisi sungai tersebut kini tidak hanya dipenuhi rumput eceng gondok.

Tetapi juga adanya tumbuhan pohon lain yang tumbuh, sehingga dikhawatirkan akan menutupi sungai tersebut. (*)

Berita Terkini