Pertama, perlindungan bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia.
Kedua, perlindungan pada pasar tenaga kerja di era industry 4.0, peningkatan manfaat.
Ketiga kemudahan dan kecepatan layanan, keempat, peningkatan IT Agility.
Baca juga: Oknum Kepsek SMK Lecehkan Siswinya Sendiri, Ketahuan setelah Korban Trauma
Anggoro menambahkan, untuk merespon tantangan tersebut Direksi BPjamsostek akan menjalankan 5 program prioritas.
Dari sisi kepesertaan, BPJamsostek akan fokus memberikan dan memastikan kemudahan pendaftaran dan pembayaran bagi peserta.
Kedua, fokus utama tahun ini adalah implementasi program baru yakni JKP.
Dari sisi layanan, pihaknya akan rebranding layanan mobile dan mengembangkan layanan fully digital yang memanfaatkan teknologi biometric.
"Kami juga sangat concern dengan data dan kolaborasi. Dalam hal ini, kami akan meningkatkan kualitas data dan membuka ruang untuk integrasi dengan program JKN,” papar Anggoro.
Hal senada diaampaikan Dirut BPJamsostek, Muhammad Zuhri, juga sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJamsostek, menyampaikan siap bekerja sama dengan jajaran direksi untuk memastikan kinerja BPJamsostek dan kesejahteraan pekerja di masa yang akan datang.
Dirinya membeberkan 6 lompatan besar yang menjadi fokus Dewas BPJamsostek, yaitu kesatu peningkatan kepesertaan berbasis sinkronisasi data kepesertaan.
Kedua, mendorong perbaikan pelayanan dengan pendekatan strategis.
Ketiga, memperhatikan risiko operasional dan investasi.
Keempat, memenuhi standar operasional BPJamsostek.
Kelima, Menindaklanjuti rekomendasi yang diterbitkan DJSN dan pemeriksaan khusus BPK RI.
Kemudian keenam, menyelesaikan gap antara regulasi dengan implementasi operasional.