SIGLI - Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) disandera warga di Gampong Sentosa, Kecamatan Grong-Grong, Pidie, Selasa (2/3/2021).
Penyanderaan itu menyusul satu unit damkar yang hendak memadamkan api rumah terbakar, ternyata tidak ada air dalam tangki. Menyaksikan kondisi seperti itu, warga desa setempat sempat mengamuk. Akibatnya, satu rumah panggung berkonstruksi kayu itu ludes terbakar.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Ir Dewan Ansari kepada Serambi, Rabu (3/3/2021) mengatakan, proses pemadaman rumah panggung itu dilakukan petugas pemadam. Hanya saja, mobil damkar sempat disandera warga karena tidak ada air.
Menurutnya, tidak semua damkar yang tiba di lokasi disandera. Akan tetapi, ada satu mobil damkar pertama datang pertama ke Gampong Sentosa, ternyata tangkinya tak ada air. Sehingga, saat armada lain yang hendak menggantikan posisi damkar itu untuk melakukan pemadaman tak bisa. “Saat tiga mobil damkar tiba di lokasi, rumah tersebut sudah hangus terbakar," jelasnya.
Keuchik Gampong Sentosa, M Jamil kepada Serambi, Rabu (3/3/2021) mengungkapkan, dirinya sangat kecewa kepada petugas damkar yang datang di dalam tangki tanpa air. Apalagi, armada yang tidak air itu memadamkan api di depan rumah terbakar. Sementara satu damkar lagi bertugas di belakang rumah terus berjibaku memadamkan kobaran api supaya tidak menjalar ke tempat lain.
" Saya mengetahui di dalam tangki tidak ada air, saat damkar itu tiba di depan rumah terbakar. Saya langsung menarik selang, tapi petugas tidak turun. Belakangan saya ketahui bahwa damkar itu tidak ada air. Saya sempat marah kepada petugas, sebab mereka datang memadamkan api, tapi kok di tangki tidak ada air. Beruntung, petugas hanya diam saja," kata M Jamil.
Dikatakan, saat warga mengetahui di dalam tangki damkar tak terisi air, warga pun sempat mengamuk dan hendak melemparkan armada tersebut. Namun, dirinya mampu menahan emosi warga. Kecuali itu, warga sempat menyandera damkar sehingga tidak bisa pulang. Namun, setelah dirinya memberikan pemahaman sehingga warga mengizinkan damkar itu pulang.
Menurutnya, jika satu damkar yang bertugas di depan rumah terisi air, maka rumah terbakar itu bisa diselamatkan sebagian. Sebab, saat damkar yang tangkinya tidak terisi air datang, api mulai membakar rumah tersebut. "Kita minta kepada petugas damkar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Sebab, sangat merugikan masyarakat,” pungkasnya.
Keuchik Gampong Sentosa, M Jamil menyebutkan, rumah yang terbakar itu ditempati tiga KK dengan jumlah 15 jiwa. Kini, mereka tinggal sementara di rumah anaknya. Tempat tinggal anaknya terletak di gampong yang sama yang jaraknya sekitar 100 meter dengan rumah terbakar.
Menurutnya, kebakaran rumah itu diduga akibat korsleting aliran listrik yang berasal dari atap rumah. Api dengan cepat menjalar ke seisi rumah. Semua isi rumah tidak bisa diselamatkan dalam musibah tersebut.
Camat Grong-Grong, Nasrina Hanim SSTP MPA, kepada Serambi, Rabu (2/3/2021) mengatakan, rumah panggung berkonstruksi kayu di Gampong Sentosa terbakar pada Selasa (2/3/2021). Musibah kebakaran itu tidak menimbulkan korban jiwa, kecuali harta yang tidak bisa diselamatkan.
Menurutnya, rumah itu ditempati tiga KK. Adalah M Tahir (75), berprofesi sebagai petani, M Adam (38) dan M Mustafa (41) tahun berprofesi tukang becak. Saat ini ketiga KK tersebut menumpang sementara di rumah anaknya. Untuk bantuan masa panik dari Dinsos Pidie sudah disalurkan. (naz)