Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Warga dalam jumlah banyak di Desa Cot Rambong, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (6/3/2021) menyegel kantor keuchik di desa setempat.
Penyegelan itu diduga akibat penunjukan terhadap Pj Keuchik setempat yang baru saja dilantik beberapa hari yang lalu, dimana menurut sebagian warga tidak tepat.
Kubu yang tidak pro terhadap Pj keuchik yang baru tersebut melakukan penyegelan, dan meminta kepada camat dan bupati untuk menunjukkan keuchik yang bisa menetralkan masyarakat di desa tersebut, sehingga perlu Pj keuchik yang ditunjuk dari kantor camat hingga dilakukan Pilkades nantinya.
Masa yang tidak pro terhadap Pj keuchik tersebut di samping menyegel kantor keuchik juga menempelkan sejumlah poster yang bertuliskan berbagai bentuk protes agar bisa diganti dengan pj keuchik yang lain.
"Aksi yang dilakukan oleh kubu yang tidak pro terhadap Pj keuchik yang baru tersebut berlangsung kondusif, aman dan tidak terjadi anarkis, serta sudah berhasil ditenangkan untuk dimusyawarahkan," kata Kapolres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda melalui Kapolsek Woyla Barat Iptu Marhadi saat dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (6/3/2021).
Sementara aksi yang dilakukan oleh sejumlah warga tersebut berlangsung tertib dan aman.
Usai melakukan aksi tersebut, penyegelan dan sejumlah poster yang di dinding kantor keuchik telah dibuka.
Baca juga: Gawat! Ular Kobra Sepanjang 2 Meter Huni Kantor Keuchik, Tepergok Sekdes Saat Bekerja
Baca juga: Selesai Rapat LPJ di Meunasah, Warga Segel Kantor Keuchik
Baca juga: Lima Hari Disegel, Kantor Keuchik Paya Bili Akhirnya Dibuka, Warga Tetap Minta Keuchik Lakukan Ini
Sementara Camat Kecamatan Woyla Barat, Saifuddin S yang dikonfirmasi terpisah menyebutkan, pihaknya bersama Kapolsek dan Danramil telah menemui langsung para warga yang melakukan aksi protes terhadap penetapan Pj keuchik di Desa Cot Rambong yang baru saja dilantik oleh Camat Woyla Barat pada, Jumat (5/3/2021) di kantor camat setempat.
Disebutkan, warga melakukan protes terhadap pj keuchik yang baru diduga ada sebagian masyarakat yang tidak bisa menerimanya.
Disebutkan, setelah pihak muspika menerima aspirasi para warga tersebut akhirnya masa membubarkan diri, namun ada beberapa tuntutan masyarakat yang nantinya akan disampaikan secara tertulis untuk disampaikan kepada camat, dan camat akan meneruskan kepada pimpinan dalam hal itu Bupati Aceh Barat.
"Guna menciptakan kedamaian dan menghindari perpecahan di masyarakat, kami sudah melakukan upaya bersama dengan Kapolsek dan Danramil untuk memberikan pengertian, sehingga para warga yang melakukan aksi sepakat akan dimusyawarahkan kembali, dan menyampaikan secara tertulis keinginan warga dan nantinya kita akan sampaikan kepada pimpinan," jelas Saifuddin.
Baca juga: 9 Kali Ditolak Kerja karena Dinilai Jelek, Pemuda Ini Ubah Penampilannya, Kini Dilirik Banyak Orang
Baca juga: Darmizal, Pengusung Moeldoko di KLB Demokrat dan Sosok di Balik Kemenangan Jokowi
Baca juga: SBY Merasa Malu Pernah Beri Jabatan Mentereng ke Moeldoko: Pemimpin Yang Tak Terpuji
Baca juga: Atta dan Aurel Rencananya Nikah di Masjid Istiqlal, Ini Potret Baju Anak Sulung Anang Hermansyah
Pj Keuchik Cot Rambong, Saiful Rona dilantik secara bersamaan dengan dua keuchi lainnya yakni, Pj Keuchik Blang Luah, dan Pasi Mali di Kantor Camat setempat.
Menyangkut dengan masalah protes tersebut pihaknya tetap memberikan pengertian kepada warga menyangkut keinginan sebagian, dan masalah tersebut tetap dilakukan secara bijaksana, sehingga bisa terjadi ketentraman di masyarakat.
Sebagai perwakilan masyarakat yang menolak Pj keuchik nantinya akan duduk kembali dengan unsur muspika Woyla Barat, guna dilakukan penyelesaian secara tepat.
Pihaknya tetap mengikuti bagaimana petunjuk dari pimpinan, terhadap penyelesaian masalah tersebut, sebab dirinya tidak bisa memutuskan apa yang menjadi harapan sebagian masyarakat saat ini.(*)