Berita Pidie

Terkait Pustu Beuah Delima Kumuh: Jika Warga Sediakan Lahan, Harus Ada Surat Hibah

Penulis: Nur Nihayati
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kesehatan berdiri di depan Puskesmas Pembantu (Pustu) Beuah terletak di Kecamatan Delima, Reubee, Pidie yang kondisinya memprihatinkan rawan banjir dan bangunan banyak rusak.

“Kami sangat prihatin kondisi Pustu ini.

Sangat tidak layak huni lagi.

Kami sudah siapkan lahan lebih kurang 2 hekatare, dan itu sudah kita bebaskan masing masing untuk lembaga pendidikan, kesehatan lengkap dengan perumahan tim medis” kata Imum Mukim Beuah, Tgk Abubakar Isya, beberapa hari lalu.

Karena itu, kata Abubakar warga yang berdomisili di Kemukiman Beuah, sangat berharap Pemkab Pidie dapat segera membangun baru gedung Pustu berikut fasilitas perumahan tim medis pada lahan yang telah dibebaskan oleh warga.

Saat ini sebut dia, bangunan Pustu Kemukiman Beuah, tidak layak pakai lagi.

Selain sempit dan kumuh, bagunan Pustu Beuah juga rawan bajir karena posisinya berada tidak jauh dari bantaran sungai.

Hal senada juga dikatakan, Muslim Saad, Tuha Puet, Gampong Mesjid Beuah.

"Banyak warga yang tinggal di sini ketika sakit pada malam hari harus dilarikan ke RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, karena di sini tidak ada petugas yang tinggal," katanya.

Hal itu lantaran petugas Pustu tidak bisa tinggal di tempat, karena kondisi Pustu memang tidak layak.

Menurut dia, keadaan Pustu sangat memprihatinkan ruang pemeriksaan pasien kumuh, sempit, kotor ditambah letaknya langsung berada di sisi bantaran sungai.

Karena itu sebut Muslim Saad, saat ini warga Kemukiman Beuah sangat berharap kepada Pemkab Pidie untuk dapat membangun baru Pustu Beuah lengkap dengan fasilitasnya.

Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) Kadis Kesehatan Kabupaten Pidie Turno Junaidi MKM mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti.

"Kami sangat menghargai harapan masyarakat Kemukiman Beuah, Kecamatan Delima yang sangat berharap segera dibangun barubagunan Pustu lengkap dengan fasilitas penunjang kesehatan.

Namun hal itu kata dia akan diusulkan dalam Musrenbang kecamatan, jika pun tidak tertampung kita masukkan dalam rencana kerja (Renja) dinas kesehatan tahun 2022.

Untuk itu kami meminta kepada para aparatur gampong mengusul dalam Musrenbang yang sedang berlangsung ini," demikian Plt Kadiskes, Turno Junaidi. (*)

Berita Terkini