Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Sebanyak 16 unit bus Dinas Perhubungan Aceh Singkil, yang melayani antar jemput pelajar di daerah itu, tidak beroperasi.
Sehingga pelajar yang selama ini menggantungkan pelayanan bus ketika pergi dan pulang sekolah terkendala.
Bus tersebut digratiskan Pemkab Aceh Singkil. Dengan biaya operasional ditanggung Dinas Perhubungan setempat.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh Singkil, Malim Dewa, saat dikonfirmasi, Rabu (17/3/2021) membenarkan bus sekolah tidak beroperasi. Alasannya lantaran dana operasional bus belum keluar.
Baca juga: Buka Musrenbang di Pulau Banyak, Bupati Aceh Singkil Beberkan Rencana Investasi UEA
Pihak Dinas Perhubungan, sebutnya telah mengambil kebijakan dengan mencari dana talangan. Akan tetapi tidak bisa lagi dilakukan, sebab pinjaman sudah terlalu besar.
"Dananya ada dianggarkan, tapi masuk minggu ke-3 kehabisan dana talangan/pinjaman kepada pihak peminjam. Uang persediaan (UP) juga belum keluar," ujarnya.
Sementara itu Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, menyatakan belum menerima laporan dari Dinas Perhubungan terkait tidak beroperasi bus sekolah.
Ia terlihat mencoba menghubungi Kepala Dinas Perhubungan, sayangnya belum tersambung lantaran terkendala sinyal dalam pelayaran dari Pulau Banyak menuju Singkil. "Saya belum ada laporan," katanya.
Baca juga: Kisah Bocah Kehilangan Kaki Kiri Saat Bermain, Kena Peluru hingga Trauma Mendengar Suara Ledakan
Haryadi, Juru Bicara Forum Mahasiswa Aceh Singkil (Formas) lhokseumawe sayangkan berhentinya operasional bus sekolah.
"Pemberhentian operasional bus sekolah menunjukan ketidak mampuan Pemerintah Aceh Singkil dalam mewujudkan visi dan misi cerdas," kata Haryadi.
Menurutnya visi dan misi cerdas tidak mungkin bisa terwujud bila bus sebagai fasilitas transportasi anak sekolah berhenti beroperasi.
Terpisah Ketua PGRI Aceh Singkil, M Najur, mengatakan alasan bus sekolah berhenti akibat tidak ada uang operasional sulit diterima.
Sebab dinas seharusnya bisa mengambil kebijakan agar pelayanan tidak terganggu.
Baca juga: Dua Fotografer Lingkungan Pamerkan Potret Hutan Aceh yang Direkam Satu Dekade Terakhir
Bus sekolah yang melayani siswa beroperasi di Kecamatan Singkil dan Singkil Utara. Kemudian di Desa Rimo dan Blok 2 Kecamatan Gunung Meriah.
Lalu di Desa Blok 7, Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Kota Baharu, Singkohor dan Kecamatan Danau Paris.
Informasi lain menyebutkan biaya operasional bus sekolah di Aceh Singkil, membengkak.
Menyusul tidak lagi diizinkan menggunakan bahan bakar minyak jenis solar untuk mobil plat merah.(*)
Baca juga: Abusyik Semprot Lahan Tambak Warga Kecamatan Batee