Untuk mencegah kecanduan gawai, kata Elly, orang tua dapat membatasi pemakaian maksimal dua jam untuk anak.
Kemudian, bisa mendorong anak menggunakan internet untuk hal positif dan produktif.
Memotivasi anak berkegiatan fisik di luar rumah, membatasi akses internet di rumah, serta menjauhkan gawai saat di tempat tidur.
“Orang tua juga bisa menggunakan teknologi dalam memantau penggunaan gawai atau internet, misalnya dengan parental lock dan lainnya” tuturnya
Bagi orang tua yang mendapati anaknya mulai kecanduan gawai, dapat mengakses layanan RSJ Provinsi Jawa Barat dengan mengklik fitur Konsultasi Jiwa Online pada alamat http://pemeriksaankeswarsj.jabarprov.go.id/, kemudian memilih menu Tes Ketergantungan Game Internet.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menjenguk para pasien anak kecanduan gawai di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (16/3/2021).
Di RSJ, Wagub sempat menyapa dan menanyakan kabar kepada empat pasien remaja.
Kecanduan gawai pada anak di Jabar kian hari kian memprihatinkan terlebih waktu anak dengan gawai makin lama karena sekolah masih memberlakukan pembelajaran daring.
Pemprov Jabar memandang ini masalah serius dan perlu dicegah sejak dini.
Wagub Uu meminta orang tua membatasi interaksi anak-anaknya dengan gawai. Kecuali untuk pembelajaran daring, penggunaan gawai oleh anak perlu diawasi ketat.
“Penting diketahui orang tua bahwa penggunaan gawai lebih dari enam jam per hari berbahaya bagi mental dan psikis anak,” ujar Uu usai berinteraksi dengan anak-anak pencandu gawai.
Bukan hanya durasi, konten yang dibuka anak pun perlu diawasi agar tidak terpapar hal-hal negatif.
“Orang tua untuk selalu mengawasi dan menemani anak-anak ketika menggunakan gawai pada setiap situasi dan kondisi,” kata Uu.
Menurut Uu, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak kecanduan gawai terutama fitur game online dan platform media sosial.
“Dia awalnya punya gangguan dengan stres, banyak mengurung diri, tidak punya teman kemudian dia pegang handphone, maka terjadilah adiksi,” ungkap Kang Uu.