Kecanduan Gadget

Gawat! Anak Kecanduan Gadget, Berdampak Pada Kejiwaan, RSJ Jabar Tangani Sejumlah Pasien Anak

Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi smartphone

Rumah sakit tersebut mencatat jumlah pasien yang berobat ke Klinik Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja totalnya 104 pasien sepanjang 2020

SERAMBINEWS.COM -  Peran orang tua sangat penting dalam mewaspadai anak jangan kecanduan main game di HP.

Kecanduan gadget atau gawai serta game online pada anak harus menjadi perhatian serius orang tua.

Kasus ini terus meningkat di Jawa Barat.

Hal tersebut didapat dari data yang ada di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat.

Rumah sakit tersebut mencatat jumlah pasien yang berobat ke Klinik Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja totalnya 104 pasien sepanjang 2020, di antaranya yang mengalami masalah kejiwaan terdampak kecanduan game.

Pada Januari-Februari, sudah ditemukan 14 kasus.

Baca juga: Mudah! Begini Cara Lengkap dan Persyaratan Mengurus Akta Kelahiran Jika Hilang, Tidak Dipungut Biaya

Baca juga: Prodi Keperawatan Aceh Utara Teken MoA dengan RS Jiwa Aceh, Ini Tujuannya 

Baca juga: Cynthiara Alona Ditahan, Jadi Tersangka Prostitusi Online

Sedangkan yang murni terdiagnosis kecanduan game pada 2020 sebanyak 8 orang.

Sedangkan sepanjang 2021 ini sudah ditemukan 5 kasus anak dan remaja kecanduan gawai atau game online, murni.

Baca juga: Pemkab Aceh Singkil Alokasikan Beasiswa Rp 1 Miliar, Ini Calon Penerimanya

Baca juga: Napi Rutan Singkil Dilatih Kerajinan Rotan, Digelar HIMKI Aceh Kerja Sama PT Nafasindo

Baca juga: Tinjau Lintas Jantho-Lamno, Gubernur Ingatkan Rekanan Taat Amdal

Menurut Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat Elly Marliyani, kebijakan pembatasan sosial akibat Covid-19 tidak dipungkiri menyebabkan banyak anak dan remaja kecanduan gawai.

Menurut WHO, katanya, anak yang telah kecanduan gawai dapat dilihat dari perubahan sikap dan perilakunya.

Umumnya, perubahan mood/emosi termasuk iritabilitas, kemarahan dan kebosanan, gangguan pola tidur dan kualitas tidur yang buruk, depresi dan cemas serta risiko bunuh diri.

Gejala lain terlihat pada masalah kondisi fisik, buruknya kondisi kesehatan secara umum, gizi buruk, kehilangan teman di dunia nyata, konflik orang tua, serta rusaknya produktivitas belajar.

Menurut Elly, dalam merawat pasien kecanduan gawai timnya memberikan terapi berupa konseling dan psikoterapi baik kepada anak dan orang tua.

“Pada kasus-kasus yang berat atau sudah ada gejala gangguan jiwa, bisa juga diberikan obat,” kata di RSJ Jabar, Selasa (16/3/2021).

Halaman
123

Berita Terkini