Berita Aceh Malaysia

Ketika Datuk Dr Mohd Ghazali Menelusuri Garis Silsilah Nenek Moyangnya yang Berasal dari Aceh

Penulis: Zainal Arifin M Nur
Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Permebam, Datuk Mansyur bin Usman dan Ketua Madrasah Ihsaniah Ampang Jaya (MIAJ) Datuk Mohd Ghazali, memegang foto Allahyarham Mohamed bin Mutalib, pria asal Aceh yang merupakan kakek buyut dari Datuk Mohd Ghazali, dalam pertemuan di Hotel Tamu, Kuala Lumpur, Ahad (21/3/2021).

SERAMBINEWS.COM, KUALA LUMPUR – Sebuah moment penting bagi Persatuan Melayu Berketurunan Aceh Malaysai (Permebam) berlaku di Hotel Tamu, Kampung Baru, Kuala Lumpur, Ahad (21/3/2021) sore.

Peristiwa penting itu adalah pertemuan antara para pengurus Permebam yang dipimpin oleh Datuk Mansyur bin Usman, dengan pengurus Madrasah Ihsaniah Ampang Jaya (MIAJ) Ampang Selangor yang dipimpin oleh Datuk Dr Mohd Ghazali.

Datuk Mohd Ghazali yang juga menjabat Anggota Majelis Agama Islam Wilayah Persekutuan ini memiliki darah Aceh dari buyutnya Mohamed bin Mutalib yang lahir pada tahun 1870 dan kembali ke Rahmatullah pada tahun 1942.

Dalam pertemuan bersejarah itu, Permebam mendapatkan kepercayaan dari Madrasah Ihsaniah Ampang Jaya (MIAJ) Ampang Selangor untuk menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran Pasar Datok Kramat, Kuala Lumpur.

Musibah kebakaran Pasar Dato Keramat terjadi pada Rabu (17/3/2021).

Media setempat melaporkan lebih dari 40 kedai musnah terbakar dalam musibah itu, namun tidak ada korban jiwa.

Baca juga: VIDEO Warga Keturunan Aceh Bangun Meunasah di Sungai Buloh Malaysia, Total Anggaran 350 Ribu Ringgit

Presiden Permebam, Datuk Mansyur bin Usman, kepada Serambinews.com Senin (22/3/2021) mengatakan, musibah ini menggerakkan para pengurus Madrasah Ihsaniah Ampang Jaya (MIAJ) menghimpun dana untuk membantu meringankan beban para korban.

Dana yang terhimpun sebesar RM 3500 (sekitar Rp 12 juta) ini kemudian diserahkan kepada Permebam yang kemudian langsung menyerahkan kepada para korban kebakaran di Pasar Dato Kramat.

“Bantuan berupa uang tunai itu langsung kami salurkan kepada para mangsa kebakaran melalui Haji Mohd Ali Ridha bin Abdul Latif yang hadir dalam pertemuan di Hotel Tamu,” kata Datuk Mansyur.

Untuk diketahui, Permebam bersama beberapa persatuan masyarakat Aceh di Malaysia, seperti SUBA, KMAM, dan lainnya, selama ini memang selalu bergerak untuk membantu korban yang mengalami musibah kebakaran maupun bencana alam di negeri jiran itu.

“Kami menghaturkan banyak terima kasih kepada Pengurusi MIAJ yang telah memercayai kami untuk menyalurkan bantuan kepada mangsa musibah kebakaran. Insya Allah kami akan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya,” kata Datuk Mansyur melalui pesan WhatApp kepada Serambinews.com, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Aksi Kemanusiaan Warga Aceh di Malaysia, Salurkan Bantuan Hingga Kuala Terengganu

Menelusuri Silsilah Nenek Moyang

Tak sekedar membawa bantuan untuk korban kebakaran Pasar Dato Kramat, dalam pertemuan dengan para pengurus Permebam, Ketua MIAJ Datuk Dr Mohd Ghazali juga menelusuri garis silsilah nenek moyangnya yang berasal dari Aceh.

Pertemuan yang juga dianggap bersejarah bagi Madrasah Ihsaniah Ampang Jaya ini turut diposting di laman Facebook Madrasah Ihsaniah Ampang Jaya.

“Alhamdulillah Hari ini Madrasah Ihsaniah Ampang Jaya Ampang Selangor telah menempahkan sejarah dengan 4 aktiviti dalam perjumpaan dgn Persatuan Melayu  Berketurunan Acheh Malaysia (PERMEBAM) di Majlis Hi Tea di Hotel Tamu Kg Baru , KL 5ptg,” kalimat itu mengawali narasi yang menyertai postingan 11 foto dan video. 

Baca juga: Koperasi Aceh di Malaysia Buka Toko Grosir Pertama, Berlokasi di Klang Selangor

Empat aktviti atau kegiatan yang dimaksud dalam postingan itu adalah;

1. Kegiatan pertama adalah penyerahan uang tunai Dana Wakaf MIAJ sebesar RM 3500 kepada korban kebakaran Pasar Dato Keramat melalui Himpunan Melayu Acheh yang diterima oleh Presiden Datuk Hj Mansyur Usman.

2. Kegiatan kedua adalah membina silaturahmi antara Masjid MIAJ / Surau dengan PERMEBAM menuju persatuan dan kesatuan Umat di Wilayah Federal (Persekutuan).

3. Kegiatan ketiga adalah menelusuri garis silsilah hubungan Datuk Dr Mohd Ghazali (DG) dengan masyarakat Aceh melalui nenek moyangnya yang berasal dari Aceh pada tahun 1840-an.

Datuk Mohd Ghazali juga membawa serta foto kakek buyutnya yang berasal dari Aceh, yaitu Mohamed bin Mutalib.

Pria yang lahir pada tahun 1870 dan kembali ke rahmatullah pada tahun 1942 ini adalah seorang guru dan telah dianugerahi Imperial Service Order Medal.

Allahyarham Mohamed bin Mutalib yang lahir pada tahun 1870 dan kembali ke Rahmatullah pada tahun 1942, pria asal Aceh yang merupakan kakek buyut Datuk Mohd Ghazali Anggota Majelis Agama Islam Wilayah Persekutuan Malaysia. (Foto kiriman Datuk Mansyur Usman)

Imperial Service Order adalah penghargaan yang diciptakan oleh Raja Edward VII pada tahun 1902 untuk dianugerahkan kepada para pensiunan staf administrasi dan pegawai negeri sipil di seluruh wilayah Kerajaan Inggris, atas jasa dan masa baktinya yang panjang.

4. Terakhir, kegiatan keempat adalah pengenalan Sabasun Hypermarket (Trg) yang akan dibuka di Kampung Baru dan akan bekerja sama dengan jaringan bisnis PERMEBAM.

Pengenalan Sabasun Hypermarket diwakili oleh Bapak Mohamed Syahnis Salleh CEO JomWaqf.Com.

Selain Datuk Mansyur bin Usman, dari Permebam hadir Datin Hjh Melor Husin; Dr Haji Husein Haji Harun, Haji Aminuddin Abu Bakar, Haji Mohd Ali Ridha bin Abdul Latif, dan Haji Mahmud Ali bin Ismail.

Sementara perwakilan MIAJ dipimpin oleh Datuk Dr Mohd Ghazali bin Md Noor Ketua MIAJ / Datin Narimah Fadzya bt Abdullah.

Kemudian Haji Abdul Samad Nordin MIAJ / Zaharah Bt Hashim; Hj Lokman Ramli Kepala Audit In / Hjh Norashiken Ismail; Ibu Nik Rokiah binti Nik Mat Exco / Kepala Biro Pendidikan dan Hjh Johara Bee, Pimpinan Relawan MIAJ, Prof DS Dr Fadil Omar.(*)

Berita Terkini