Kisruh Demokrat

Kubu Moeldoko Sebut Hambalang Rontokkan Elektabilitas Demokrat Serta Ada yang Tidak Tersentuh Hukum

Penulis: Syamsul Azman
Editor: Safriadi Syahbuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam keterangannya, sejumlah pendiri Partai Demokrat berbicara pasca kader partai itu terjerat korupsi proyek Wisma Atlet Hambalang.

SERAMBINEWS.COM - Demokrat Kubu Moeldoko mengatakan proyek Hambalang merupakan penyebab rontoknya elektabilitas Partai Demokrat.

Hal tersebut disampaikan ketika melakukan pertemuan di sekitar proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Pada kesempatan tersebut, Max Sopacua mengatakan beberapa pernyataan.

Ia mnyebut proyek tersebut yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat, sampai ada pihak yang tidak tersentuh hukum, sebagaimana ditayangkan pada Kanal YouTube Kompas Tv (26/3/2021).

Mengutip dari Kanal YouTube Kompas Tv, Partai Demokrat Kubu Moeldoko menggelar pertemuan di sekitar proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Kubu Moeldoko menilai proyek Hambalang membuat elektabilitas Partai Demokrat turun drastis karena sejumlah petinggi partai saat itu terjerat korupsi.

Dalam keterangannya, sejumlah pendiri Partai Demokrat berbicara pasca kader partai itu terjerat korupsi proyek Wisma Atlet Hambalang.

Salah satu pendiri Demokrat, Max Sopacua menyatakan proyek yang ada di Hambalang adalah awal mula masalah di Demokrat.

Max menyebut masih ada orang-orang yang diduga terlibat korupsi Hambalang tetapi belum tersentuh hukum, salah satunya Ibas.

Wasekjen Partai Demokrat dari Ketua Umum AHY, Renanda Bachtar tak mempermasalahkan bila kasus Hambalang kembali dibuka.

Meski demikian, ia menegaskan kubu KLB harus menyertakan bukti dan data yang kuat sehingga bisa diproses melalui jalur hukum.

Baca juga: Permintaan Maaf Demokrat Kubu Moeldoko sampai Sebut SBY dan AHY Seakan Pihak Yang Terzalimi

Berikut pernyataan Max Sopacua.

"Kenapa kita buat di sini?

"Subtansinya harus catat, tempat inilah, proyek inilah adalah salah satu bagian yang merontokkan elaktabilitas Partai Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi dan yang paling penting sebagian besar dari kawan-kawan kami.

"Yang terlibat sudah menderita sudah dimasukkan ke tempat-tempat harus dimasukkan karena kesalahan, tetapi ada yang tidak tersentuh hukum, yang juga menikmati dari sini tidak tersentuh hukum sampai hari ini. Belum tersentuh hukum sampai hari ini," demikian katanya seperti pada video.

Baca juga: DPC Demokrat Pidie Sampaikan Maklumat Partai ke KIP dan Aparat Hukum

Halaman
123

Berita Terkini