Selain itu, pada video Renanda Bachtar Wasekjen Partai Demokrat juga turut memberikan pernyataan.
"Semua yang dinyatakan terlibat itu sudah diproses di pengadilan, saya setuju jika dikatakan ada pihak yang belum diproses, belum diperiksa dalam kasus Hambalang, kita dukung sepenuhnya kalau perlu kita bongkar lagi kasus Hambalang, biar kita tahu siapa orang terlibat yang belum diproses hukum saya rasa media juga sudah banyak mengangkat persoalan itu," demikian ucapnya pada video.
Melansir dari Kompas.com, Jumat (26/3/2021) Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Renanda Bachtar mempertanyakan legal standing Max Sopacua dalam berpolitik.
Sebab, menurut dia, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) itu hingga kini belum jelas posisinya berada di partai politik mana.
"Jadi Pak Max ini sebenarnya masih apa, pejabat tinggi di Partai Emas, atau sudah masuk Demokrat versi KLB.
Karena harus jelas dulu legal standing-nya.
Karena belum pernah dengar juga Pak Max ini dari partai mana," kata Renanda dalam acara Kompas Petang yang disiarkan Kompas TV, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Masih Diam Soal Kisruh Partai Demokrat, Posisi Moeldoko Disebut Mempersulit Presiden Jokowi
Adapun pertanyaan tersebut disampaikan Renanda sebelum menjawab tudingan Max soal keterlibatan Partai Demokrat dalam korupsi proyek Hambalang.
Setelah mempertanyakan legal standing Max, ia pun menjawab persoalan Hambalang yang diungkit kembali kubu KLB.
Menurut Renanda, diungkitnya kembali proyek Hambalang adalah kabar bohong dan fitnah yang dibuat oleh kubu KLB.
Untuk itu, ia meminta agar kubu KLB memiliki bukti yang kuat dan mengajukannya ke pengadilan apabila ingin mengaitkan kembali proyek Hambalang dengan Demokrat.
Hal tersebut, kata dia, diperlukan jika tak ingin tudingan tersebut hanya dicap fitnah dan kabar bohong.
"Soal Hambalang sekali lagi. Ini kan sebenarnya, kalau memang pihak sana bukan hanya sekadar mau bikin isu hoaks, fitnah lagi," kata Renanda.
"Sebenarnya kan kalau ini mereka harus mengajukan novum baru ke pengadilan, sehingga ini bisa dibuka lagi, tapi kan yang mereka lakukan tidak sampai ke sana, jadi hanya mungkin isu atau hoaks lagi yang tidak terbukti, apalagi sebut-sebut nama," kata dia.
Baca juga: Penggagas KLB Demokrat Laporkan AHY ke Bareskrim Polri, Nama SBY Ikut Terseret
Terkait tudingan itu, Renanda meminta agar Max berhati-hati.
Sebab, menurut dia, Demokrat tak main-main dan akan membawa hal tersebut ke pengadilan.