Laporan Zaki Mubarak | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Kepala Badan Narkotika Nasional atau BNN Republik Indonesia, Komjen Pol Dr Drs Petrus Reinhard Golose, MM bersama lima jendral lainnya, Selasa (6/4/2021), turun tangan ikut memusnahkan ladang ganja seluas 9 hektare di Dusun Cot Rawatu, Gampong Jurong, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.
Lima jendral lain yang ikut dalam pemusnahan lahan ganja itu di antaranya adalah, Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol (Purn) Drs Arman Depari.
Lalu, Direktur Narkotika BNN RI, Brigjen Pol Drs Aldrin MP Hutabarat, MSi, serta Karo Humas dan Protokol (Himpro) BNN RI, Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono.
Kemudian Direktur Penindakan dan Pengejaran (Dakjar) BNN RI, Brigjen Pol drh Chaindraprasto Saleh, plus Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, Brigjen Pol Drs Heru Pranoto, MSi.
BNN melalui Direktorat Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga yang ada di wilayah Aceh Utara, sepakat turun langsung ke lokasi lahan ladang ganja yang selama ini menjadi sumber produksinya di kawasan lembah terjal di pedalaman Sawang.
Baca juga: Jokowi Pilih Kombes Pol Adi Vivid, Anak Eks Kapolri Dai Bachtiar jadi Ajudannya, Berawal dari Mimpi
Baca juga: Ambisi China jadi Juru Damai Palestina dan Israel Semakin Kuat, Palestina Menyambut Baik
Baca juga: Sambut Kunjungan ‘Pesawat’, Kajari Tegaskan Komit Dukung Pembangunan Aceh Timur
Amatan di lapangan, sekira pukul 07.15 WIB, rombongan jendral itu tiba di Mapolsek Sawang.
Kemudian Kepala BNN RI menggelar apel pasukan sebelum menuju ke lokasi.
Selanjutnya rombongan menempuh perjalanan selama 30 menit menuju ke lokasi tempat penanaman ganja.
Setengah jam kemudian, 50 unit kendaraan terpaksa ditinggalkan karena tidak bisa melalui jalan setapak menurun.
Personel pun harus melalui medan terjal dengan kondisi tanah becek serta bebatuan.
Baca juga: Ustaz Solmed Angkat Suara setelah Istrinya April Jasmine Dikritik karena Video Goyang TikTok
Baca juga: Ratusan PNS Pensiun Tahun Ini, Pemkab Ajukan 425 Formasi Baru, Begini Perinciannya
Baca juga: Bupati Bireuen Lantik Kepala SPNF, Kepala SMP, SD, TK dan Pengawas, Ini Nama-namanya
Sehingga para jendral melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki sejauh 2 km agar tiba di lokasi ladang ganja yang ditargetkan.
Begitu tiba di lokasi, para jendral bintang satu, dua dan tiga itu sempat terperanjat menyaksikan luasnya tanaman ganja yang sudah siap panen.
Ladang ganja tak bertuan karena sudah ditinggalkan pemiliknya itu dalam kondisi siap panen.
Kepala BNN RI, Komjen Pol Dr Drs Petrus Reinhard Golose mengatakan, kronologis penemuan ladang ganja seluas 9 hektare ini merupakan hasil penyelidikan tim BNN.
Setelah menindaklanjutinya, Tim BNN RI berhasil menemukan lokasi penanaman ganja secara tumpang sari dengan tanaman pinang.
Baca juga: Tanamkan Rasa Cinta Tanah Air kepada Murid, Babinsa Nyambi Jadi Guru di SDN Krueng Sabee Aceh Jaya
Baca juga: Ungkap Kista di Tubuh Aurel Hermansyah Sejak Putrinya Berumur 16 Tahun, Begini Tanggapan Krisdayanti
Baca juga: Tak Ada Kaitannya Penanaman Ganja dengan Aksi Terorisme, Begini Penjelasan Kepala BNN Komjen Petrus
"Jumlah tanaman ganja mencapai 70.000 batang dengan berat sekitar 35 ton, dengan ketinggian bervariasi antara 30 cm sampai dengan 200 cm," ujar Komjen Petrus di lokasi dikutip Serambinews.com, Selasa (6/4/2021).
Berikutnya terdapat tanaman ganja yang berada di polibag sebanyak 10.000 batang dan semuanya siap untuk ditanam.
Pasca penemuan ladang ganja itu, pihak BNN akan melakukan kegiatan berkelanjutan.
Seperti menelusuri terlebih dahulu terkait status kepemilikan tanah perkebunan itu apakah milik negara atau lahan produksi bagi masyarakat setempat.
Disebutkannya, strategi yang dilaksanakan adalah melakukan pemberantasan ladang ganja secara bersinergi dengan kementerian dan lembaga negara di daerah.
Baca juga: Ini Penyebab Terjadinya Bibir Sumbing, Begini Penjelasan Dokter yang Sudah 20 Tahun Tangani Pasien
Baca juga: Petugas Razia Lapas Perempuan Sigli, Ini Barang yang Ditemukan
Baca juga: Stimulus Listrik Berlanjut, Pemakai Daya 450 VA Kini Bayar 50 Persen, 900 VA Dapat Diskon 25 Persen
"Kita akan lakukan program melalui Grand Design Alternative Development (GDAD) fungsi lahan yang tadinya merupakan ladang ganja dirubah menjadi tanaman produkif,” paparnya.
Pada kesempatan itu, turut serta pihak Kejaksaan Negeri Aceh Utara, Polres Lhokseumawe, Kodim Aceh Utara, Brimob Kompi 1 Batalyon B Pelopor Ljhokseumawe, Satpol PP Aceh Utara, dan Dinas Pertanian Aceh Utara.(*)