Pasien dibawa ke Puskesmas Julok dengan keluhan sakit perut dan mencret, lalu dirujuk ke rumah sakit dr Zubir Mahmud, dalam keadaan kritis. Tak lama kemudian, ia meninggal dunia dan dikebumikan di Desa Ladang Baro, 6 Maret 2021 kemarin.
Laporan Seni Hendri l Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Masyarakat Gampong Ladang Baro, Kecamatan Julok, Aceh Timur, mengeluhkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Julok.
Dalam surat dari warga Desa Ladang Baro yang ditujukan ke kantor Persatuan Wartawan Aceh Timur (PESAWAT) itu menyampaikan, keluhan terkait buruknya pelayanan medis di fasilitas kesehatan tersebut.
Menurut warga, petugas medis tidak memberikan pelayanan maksimal terhadap salah seorang warga Ladang Baro yang masuk ke Puskesmas itu pada Selasa (23/4/2021) sore.
Pasien dibawa ke Puskesmas Julok dengan keluhan sakit perut dan mencret, lalu dirujuk ke rumah sakit dr Zubir Mahmud, dalam keadaan kritis.
Tak lama kemudian, pasien meninggal dunia dan dikebumikan di Desa Ladang Baro, 6 Maret 2021 kemarin.
Baca juga: Pria Ini Ditangkap Lakukan Penipuan, Ngaku Bisa Gandakan Uang, Ternyata Kantong Hitam Berisi Daun
"Karena itu, kami segenap lapisan masyarakat Gampong Ladang Baro, memohon agar kinerja petugas medis di Puskesmas Julok dievaluasi," ungkap warga Ladang Baro dalam keterangan tertulis yang dikirim ke kantor Persatuan Wartawan Aceh Timur (PESAWAT).
Peristiwa duka itu, tulis warga berawal, pada Selasa (23/3/2021) sore pasien tersebut seorang gadis usia 22 tahun masuk ke Puskesmas Julok, dengan keluhan sakit perut dan mencret.
Setiba di Puskesmas, pasien diinfus dan dirawat.
Kemudian, keluarga pasien meminta perawat untuk memanggil dokter untuk memeriksa pasien.
Tapi jawaban perawat tersebut, tidak apa-apa.
Keluarga sempat berulang kali minta ke perawat agar memanggil dokter, tapi jawaban perawat itu tetap sama.
Dokter baru masuk keesokan harinya, setelah diberitahukan oleh perawat lainnya.
Reaksi dokter tersebut sangat kecewa karena tidak diberitahukan oleh perawat sebelumnya, karena kondisi pasien sudah dalam keadaan kekurangan cairan.
Tak lama kemudian, dokter langsung merujuk pasien tersebut ke RSUD dr Zubir Mahmud Aceh Timur.
Baca juga: Kisah Sedih Istri Disuruh Layani Pria Lain, Disaksikan Suami saat Berhubungan Badan, Tarif Rp 1 Juta
Selanjutnya, ungkap warga, dalam perjalanan ke rumah sakit pasien tidak dipasang oksigen, padahal kondisi pasien dalam keadaan sesak.
Pihak keluarga sudah memohon kepada perawat pendamping agar pasien dipasang oksigen, tapi jawaban perawat tersebut tidak apa-apa.
Selain itu menurut warga, sopir melajukan kendaraan dengan kecepatan rendah.
Keluarga sempat memohon agar laju kendaraan dipercepat, tapi tidak digubris oleh sopir.
Selain itu, warga juga mengeluhkan sikap petugas medis di bagian apotek yang bersikap angkuh.
Tak lama kemudian setiba pasien di rumah sakit dr Zubir Mahmud, pasien sudah dalam keadaan sekarat dan tidak lama dirawat pasien meninggal dunia, lalu dikebumikan 26 Maret 2021 di Ladang Baro.
Tanggapan Kepala Puskesmas
Baca juga: 60 Napi di LP Kelas II A Banda Aceh Jalani Rehabilitasi Narkoba
Kepala Puskesmas Julok, Faisal, mengaku sudah meng-crosschek kronologis awal pasien tersebut masuk ke puskesmas dan pelayanan kesehatan yang diberikan.
Waktu itu, setelah pasien masuk ke IGD Puskesmas, langsung ditangani oleh dokter dan perawat memberikan pelayanan sesuai anjuran dokter.
Hingga Rabu pagi sebelum pergantian petugas piket pukul 08.00 WIB, perawat sudah memeriksa pasien yang kondisinya saat itu masih normal.
Setelah pergantian petugas piket, lalu pasien diperiksa dokter yang Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Kondisinya saat itu sudah tidak membaik, lalu pasien dirujuk ke RSUD dr Zubir Mahmud Aceh Timur.
Kemudian, ungkap Faisal, ia juga sudah menegur sopir ambulans yang membawa pasien ke rumah sakit dan sopir sudah meminta maaf atas kelalaiannya.
Karena saat itu, sopir sempat menerima telepon dari warga yang menanyakan soal syarat untuk BPJS.
Begitu juga perawat yang mendampingi pasien saat dirujuk sudah ditegur, terkait keluarga yang komplain perawat tidak memasang oksigen pada pasien.
"Yang perlu diketahui bahwa perawat pasang oksigen atau tidak tergantung arahan dari dokternya," tegas Faisal.
Berdasarkan hasil crosscheck, ungkap Faisal, bawah petugas medis sudah berupaya memberikan pelayanan maksimal.
Meski sudah berupaya memberikan penanganan, tapi almarhum berpulang ke Rahmatullah, ungkap Faisal, hal itu merupakan kehendak yang telah ditentukan Allah SWT.
"Kita doakan semoga almarhum Husnul khatimah. Intinya kami sebagai abdi negaran berkomitmen untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat secara profesional. Jika memang ada oknum individu membuat kesalahan dalam menjalankan tugas maka akan kita tegur," ungkap Faisal. (*)
Baca juga: Wakil Wali Kota Langsa Buka Pasar Murah