Begitu pun, pelaksanaan meugang di Abdya juga tergolong semarak di berbagai tempat.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Harga daging meugang di Abdya mencapai Rp 200 ribu per kilogram.
Begitu pun, pelaksanaan meugang di Abdya juga tergolong semarak di berbagai tempat.
Padahal sebelumnya Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), telah mengeluarkan surat imbauan untuk tidak melaksanakan tradisi meugang atau penyembelihan hewan ternak di suatu tempat keramaian.
Imbaun Bupati Akmal Ibrahim untuk mencegah terjadi kerumunan pada masa Pendemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dengan demikian diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus yang hingga saat ini belum mampu dikendalikan itu.
Baca juga: VIRAL Video Bayi Usia 34 Hari Diberi Susu Kambing dan Madu Agar Gemuk, IDI Tak Merekomendasi
Baca juga: Kisah Gadis 14 Tahun di Pidie Layani Puluhan Pria Tanpa Dibayar, Pernah Dinikahkan Lalu Diceraikan
Baca juga: Top Skor Piala Menpora 2021, Pemain Persiraja Assanur ‘Torres’ Rijal Masih Kokoh di Puncak
Imbauan tidak melaksanakan tradisi meugang juga dikeluarkan Pemkab Abdya, menyambut meugang Ramadhan dan Idul Fitri tahun lalu (2020).
Ternyata, tradisi meugang menyambut bulan puasa tahun ini di Kabupaten Abdya, tetap dilaksanakan masyarakat pada Minggu (11/4/2021) pagi dengan suasana bisa disebut semarak.
Pedagang tetap melaksanaan penyembelihan ternak kerbau dan sapi untuk memenuhi permintaan kebutuhan daging meugang yang meningkat drastis.
Hanya saja, seperti hasil pantauan Serambinews.com, Minggu pagi, pedagang tidak melakukan penyembelihan ternak di lokasi-lokasi sangat terkenal selama ini.
Seperti bantaran sungai Krueng Beukah, Kecamatan Blangpidie, lapangan Teungku Peukan Seuneulop Kecamatan Manggeng dan bantaran sungai Krueng Babahrot Kecamatan Babahrot.
Tiga lokasi pusat penyembelian ternak kerbau dan sapi pada hari meugang yang biasanya dipadati warga pada hari meugang, tapi meugang Ramadhan 2021 yang jatuh, Minggu, tampak kosong melompong
Karena pusat penyembelian ternak yang sangat terkenal tersebut memang ‘ditutup’ Pemkab Abdya dengan maksud tidak terjadi kerumunan saat terjadi transaksi jual beli daging meugang.