Artinya tak ada penjualan daging meugang di ketiga lokasi ini.
Amatan Serambinews.com, Minggu pagi, para pedagang membuka lapak penjualan daging meugang di lokasi pinggir Jalan Nasional, Jalan Kabupaten dan Jalan desa.
Ada juga beberapa pedagang yang menjual daging meugang di atas mobil pikap dan becak mesin, kemudian parkir di pingir jalan di sejumlah titik.
Lokasi yang dipilih pedagang, kawasan Kecamatan Blangpidie antara lain di pinggir Jalan Manyang Dusun IV Keude Siblah/Meudang Ara, Jalan Persada, Gampong Geulumpang Payong, dan Jalan Iskardan Muda (Gampong Keude Paya).
Dari beberapa titik lokasi lapak transaksi daging pinggir jalan, lokasi sangat padat di pinggir Jalan Manyang Dusun IV Keude Siblah/Meudang Ara atau lintasan alternatif dari Kota Blangpidie menuju Cot Mane, arah Kuala Batee dan Babahrot.
Saking banyak warga yang membeli daging mengakibatkan arus lalu lintas lokasi lintasan Jalan Mayang macet dari dua arah.
Kendaraan bermotor (sepmor dan mobil) harus sabar berhenti di lokasi beberapa saat lantaran padang warga di lokasi.
Pasar Blangpidie di Gampong Meudang Ara juga padat pada hari meugang. Arus lalu lintas di Jalan H Ilyas sering macet sejak pagi hingga siang.
Sementara kawasan Kecamatan Susoh, sejumlah pedagang menjual daging di pinggir jalan nasional Gampong Patee Perak, Pawoh dan Pulau Kayu.
Kawasan Kecamatan Manggeng, Tangan-Tangan, Babahrot, Kuala Batee, pedagang juga melakukan transaksi daging kebutuhan daging meugang di lokasi pinggir jalan dan pasar tradisional.
Capai Rp 200.000 Per Kilogram
Harga daging meugang meugang menyambut Ramadhan 1442 Hijriah di Kabupaten Abdya yang dilaksanakan, Minggu (11/4/2021), melambung tinggi sampai mencapai Rp 200 ribu per kilogram (kg).
Terutama daging kerbau.
Daging sapi di beberapa titik hampir sama, tapi beberapa pedagang menjual pada kisaran Rp 180 sampai Rp 190 ribu per kg.
“Di Pasar Pantee Rakyat, Babahrot harga daging kerbau sampi Rp 180 ribu per kg,” kata Putra, warga setempat.