"Tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," kata Ali al-Hadi, seorang pemilik toko.
Dia menambahkan istrinya telah sakit COVID-19 dan sembuh.
Baca juga: Uni Eropa Minta Pejuang Asing dan Tentara Bayaran Segera Hengkang dari Libya
Banyak warga Libya khawatir kampanye vaksinasi dapat dirusak oleh pertikaian politik atau favoritisme setelah bertahun-tahun kerusuhan.
“Kami berharap Kementerian Kesehatan menjauhi konflik politik sehingga layanan dapat menjangkau pasien,” kata ibu rumah tangga Khawla Muhammad, 33 tahun.(*)