Ramadhan 2021

Bacaan Niat Shalat Tarawih Hingga Doa Kamilin, Berikut Panduan Lengkap Shalat Tarawih

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jamaah shalat tarawih di Masjid Raya Baiturrahman, Selasa (14/5/2019).

SERAMBINEWS.COM – Berikut ini panduan lengkap shalat tarawih yang dapat dikerjakan di rumah atau di masjid/musahalla.

Panduan shalat tarawih ini diawali dari bacaan niat hingga Doa Kamilin, yakni doa yang dibacakan setelah shalat tarawih.

Shalat tarawih merupakan shalat yang dikerjakan pada malam hari di bulan suci Ramadhan.

Selain diwajibkan untuk berpuasa, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan.

Bulan di mana Allah membuka seluas-luasnya pintu surga dan menutup serapat-rapatnya pintu neraka.

Bulan Ramadhan juga merupakan bulan diturunkannya kitab suci Al-Quran.

Anjuran untuk menjalankan ibadah shalat tarawih ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

"Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni dosa yang telah lampau." (HR. Bukhari, Muslim).

Baca juga: Doa Niat Sahur & Niat Puasa Ramadhan, Ini Waktu Melafalkannya, Bagaimana Jika Lupa?

Baca juga: Ramadhan Tiba, Ini 7 Makanan yang Ampuh Cegah Naiknya Asam Lambung Saat Puasa

Hukum Shalat Tarawih adalah sunnat muakkad, merupakan amalan sunnah yang dilakukan untuk menyempurnakan suatu ibadah wajib dan dianjurkan dilakukan sebab tingkatannya hampir mendekati ibadah wajib.

Sahat tarwaih boleh dikerjakan sendiri sendiri atau berjama'ah.

Shalat tarawih ini dilakukan setelah mengerjakan Shalat Isya hingga waktu fajar (sebelum shalat subuh).

Rasulullah SAW pernah mengerjakan Shalat Tarawih ini sebanyak 8 ada raka'at.

Umar bin Khathab mengerjakannya sampai 20 raka'at. Amalan Umar bin Khathab ini disepakati oleh Ijma'.

Berikut Panduan Lengkap Shalat Tarawih

Tiap-tiap dua raka'at diakhiri dengan salam.

Setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurang-kurangnya satu raka'at.

Tetapi umumnya dikerjakan tiga raka'at dengan dua salam dan boleh pula dikerjakan tiga raka'at satu salam.

Baca juga: Kemenag Aceh Tetapkan 7 Lokasi Pemantauan Hilal Awal Ramadhan, Catat Titik-titiknya

Niat

Bila dilakukan berjamaah:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatattarowihi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”

1. Setelah mambaca niat, selanjutnya Takbiratul Ikhram 

2. Membaca Doa Iftitah

3. Membaca/mendengar surat al Fatihah yang dibaca imam

4. Membaca/mendengarkan surat atau ayat-ayat yang dibaca imam

5. Kemudian Ruku'

6. I’tidal

7. Sujud 

8. Duduk diantara Dua Sujud

9. Sujud Kedua

10. Berdiri kembali dan melaksanakan shalat seperti rakaat pertama hingga tasyahud (tahiyyat) akhir

11. Mengucapkan Salam

Baca juga: Tradisi Meugang (Makmeugang) Sebelum Puasa bagi Masyarakat Aceh, Dilakukan Sampai di Australia

(Bila dikerjakan berjamaah) - Setelah mengerjakan Shalat Isya, maka bersama-sama Bilal dan makmum membaca:

SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII LAA YANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABA - DAN SUBBUUHUN QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL MALAAIKATI WARRUUH, SUBHAANALLAAHI WALHAM DU LILLAAHI WALAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAA - HU AKBARU, WALAA HAULA WALAA OUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL AZHIIML

Artinya : "Mahasuci Tuhan yang memiliki (alam) dan yang disembah, Maha suci Allah yang memiliki (alam) lagi Ada, Maha suci Allah yang memiliki lagi Maha Hidup dan tiada mati (selama-lamanya) dan tiada hilang selama-lamanya. Mahasuci Maha Quddus, Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat dan ruh, Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya upaya, dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah, Tuhan yang Maha Tinggi lagi Agung".

Baca juga: Begini Amalan Bisa Dilakukan Bagi Wanita Sedang Haid di Bulan Puasa

Sesudah salam pada dua raka'at yang pertama, bilal bersama jama'ah mengucapkan:

FADL-LAN MINALLAAHI WANI'MATAN WAMAGHFIRA - TAN WARAHMAH. LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDA— HU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YUHYII WAYMIITU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN OADDR.

Artinya : "Kemurahan Allah dan nikmatNya dan ampunan serta rahmatNya semoga dilimpahkan kepada kita, tidak ada Tuhan melainkan Allah, Ia Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji, dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa".

Selesai salam pada raka'at yang keempat, bilal bersama-sama para jama'ah membaca: "SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS ... . ", seperti yang disebutkan di atas.

Selesai salam pada raka'at ke 6, maka bilal mengucapkan: "FADL-LAM MINALLAHI WANI'MAH ". sampai akhirnya seperti tersebut diatas.

Selesai salam pada raka'at yang kedelapan, bilal bersama-sama para jama'ah membaca: "SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS ... . ", seperti yang disebutkan di atas.

Baca juga: Sayang untuk Dilewatkan, Ini Manfaat Tidur Siang saat Berpuasa Ramadhan, Bisa Tingkatkan Mood

Doa Kamilin

Doa kamilin menjadi doa yang kerap jadi rujukan dibaca setelah selesai salat Tarawih.

Doa kamilin merupakan doa yang redaksinya berasal dari perkataan atau hasil dari redaksi para ulama yang kemudian membentuk untaian-untaian permohonan doa.

Doa yang redaksinya tidak ada dalam Alquran dan Hadist bukan berari doa itu tidak boleh dibaca.

Di Indonesia, doa kamilin sudah populer dalam pemikiran umat Islam, doa ini dibaca setelah salat Tarawih.

Berikut doanya:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahummaj‘alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shlati hafidhin. Wa liz-zakati fa‘ilin. Wa lima ‘indaka thalibin. Wa li ‘afwika rajin. Wa bil-huda mutamassikin.

Wa ‘anil laghwi mu‘ridlin. Wa fid-dunya zahdin. Wa fil ‘akhirati raghibin. Wa bil-qadla’I radlin. Wa lin na‘ma’I syakirin. Wa ‘alal bala’i shabirin.

Wa tahta lawa’i muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irina wa ilal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin.

Wa min tha‘amil jannati akilin. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka‘sin min ma‘in.

Ma‘al ladzina an‘amta ‘alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada’i wash shalihina wa hasuna ula’ika rafiqan.

Dalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi ‘aliman. Allahummaj‘alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su‘ada’il maqbûlin.

Wa la taj‘alna minal asyqiya’il mardûdin. Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma‘in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu,

yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat,

yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga,

yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.

Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Setelah itu dilanjutkan dengan Shalat Witir. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

INFO SEPUTAR RAMADHAN 2021

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan Digelar Hari Ini, Berikut Doa Menyambut Ramadhan Sesuai Sunnah

Baca juga: Menjadikan Puasa Ujian Peningkatan Kualitas Diri

Baca juga: Sidang Isbat Hari Ini, Berikut Kumpulan Gambar & 40 Kata-Kata Mutiara Ucapan Selamat Ramadhan 1442 H

Berita Terkini