Melihat Banda Aceh 36 Tahun Terakhir Melalui Google Earth ‘Timelapse’, Berubah Drastis Pasca Tsunami

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Melihat Banda Aceh 36 Tahun Terakhir (1984-2020) Melalui Google Earth ‘Timelapse’, Berubah Drastis Pasca Tsunami

Tahun 1984 adalah dimulainya Timelapse untuk melihat Kota Banda Aceh.

Pada tahun tersebut, hanya terdapat satu aliran sungai di tengah-tengah pusat Ibukota Provinsi Aceh, yakni Krueng Aceh.

Pemukiman penduduk pun hanya bertumpuk di Kecamatan Kuta Alam dan Kecamatan Kuta Raja.

1990

Pada tahun ini, sebuah sungai yang melintang di Kecamatan Syiah Kuala dan sebagian Aceh Besar itu mulai terlihat pembangunannya.

Benar, itu adalah sungai Lamnyong yang dibangun untuk menanggulangi banjir yang kerap melanda Kota Banda Aceh pada masa itu.

Sungai yang bermuara dilepas pantai Alue Naga ini merupakan pecahan dari Krueng Aceh.

1995

Pada tahun ini, pemukiman penduduk terus berkembang dan tumbuh.

Kecamatan Kuta Alam menjadi pemukiman terpadat, terutama di Gampong Mulia, Laksana, Keuramat dan Peunayong.

2000

2000 ()

Pada tahun ini pula, geliat pembangunan pemukiman penduduk masih berlanjut.

Sebagian besar gampong di Kecamatan Syiah Kuala seperti Jeulingke dan Peurada, menunjukkan pembangunan pemukiman penduduk.

Kecamatan Kuta Alam masih menjadi daerah dengan pemukiman padat penduduk.

2005

2005 ()
Halaman
1234

Berita Terkini