KKB Kocar-Kacir Dikejar TNI-Polri, Kejar-kejaran Sampai 1,6 Kilometer, Baku Tembak Selama 8 Jam

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para anggota KKB yang diyakini adalah anggota dari Selcius Waker yang membakar sebuah gereja di Kampung Opitawak,Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis (12/3/2020)

IPW tak Yakin TNI-Polri Mampu Bersihkan dan Tangkap Seluruh Anggota KKB di Papua

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan pihaknya tidak yakin bahwa aparatur TNI Polri akan berhasil membersihkan dan menangkap seluruh anggota KKB, seperti yang diperintahkan Presiden Jokowi.

"Ada tiga alasan bagi IPW, kenapa aparatur TNI Polri tidak akan mampu menangkap seluruh anggota KKB atau Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua," kata Neta kepada Warta Kota, Rabu (28/4/2021).

Pertama, katanya, kasus pembakaran gereja dan pembunuhan satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) hingga kini pelakunya belum juga tertangkap.

"Padahal kasus itu sudah terjadi enam bulan lalu, tepatnya Jumat 27 November 2020 pagi. MIT pimpinan Ali Kalora hanya beranggota 14 orang. Tapi aparat keamanan seperti tak berdaya menghadapinya," kata Neta.

Kedua, katanya kasus terbunuhnya anggota Brimob Bratu Yohanes Samuel Biet dan lukanya anggota Kopassus Serda Donatus Boyau di dekat MY Bar, Blok M, Jakarta Selatab pada 18 April, hingga kini belum juga terungkap dan pelakunya belum tertangkap.

"Padahal Kasad Jenderal Andika Perkasa mengatakan, pihaknya sudah menurunkan empat jenderal TNI AD untuk mengawal pengusutan kasus ini," tambah Neta.

Baca juga: Rizky Febian Ngaku Sudah Tak Perjaka dan Nakal Sejak Kecil, Sule Langsung Syok Mendengarnya

Ketiga, kata Neta, selama April setidaknya ada lima peristiwa penembakan yang dilakukan KKB Papua.

"Empat terhadap masyarakat sipil. Satu penembakan yang menyebabkan Kabinda Papua Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya gugur. Dan seluruh pelakunya belum tertangkap," ujar Neta.

Dari ketiga kasus ini IPW menyimpulkan bahwa aparatur keamanan belum bekerja profesional.

"Jika tidak profesional bagaimana bisa menghabisi dan menangkap seluruh anggota KKB yang bersembunyi di dalam hutan"

"Wong menangkap pelaku penusukan Brimob dan anggota Kopassus yang terjadi di Jakarta saja tak kunjung mampu," ujarnya.

Padahal jika KKB Papua terbiarkan terus beraksi, maka masyarakat dan aparatur akan terus menerus jadi bulan-bulanan.

IPW berharap Kapolri dan Panglima TNI membuat konsep yang jelas untuk memberantas KKB dan memberi jaminan keamanan di Papua.

"Namun, sebelum memberantas KKB, Polri bersama TNI harus menunjukkan terlebih dulu kemampuannya"

Halaman
123

Berita Terkini