Kualitas beras atau makanan pokok yang hendak di zakatkan harus sesuai dengan kualitas beras atau makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari.
Beras atau makanan pokok dapat diganti dalam bentuk uang senilai 2,5 kg atau 3,5 liter beras.
Baca juga: Kapan Waktu yang Paling Afdhal Membayar Zakat Fitrah? Berikut Penjelasan UAS
Zakat fitrah ditunaikan sejak awal Ramadhan dan paling lambat sebelum pelaksanaan Shalat Idul Fitri dan zakat fitrah disalurkan paling lambat sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.
Oleh karena itu, manakah yang lebih utama? Zakat fitrah pakai uang atau beras?
Melansir dari tayangan youtube Kompas TV, Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA mengatakan bahwa terdapat dua pendapat.
“Ada dua pedapat, ulama kita itu kan lebih banyak yang konsumtif” katanya.
Ia mengatakan bahwa biasanya masjid-masjid menyediakan beras untuk dibeli.
“Kita berikan mereka (uang) nanti (panitianya) belikan beras,”ujarnya.
Nasaruddin Umar menegaskan bahwa baik uang maupun beras diperbolehkan untuk membayar zakat fitrah.
“Insyaallah dua-duanya bisa, bisa beras bisa uang,” tegasnya.
Baca juga: Begini Niat Bayar Zakat Fitrah Ramadan untuk Sendiri dan Keluarga, Lengkap Tata Cara Juga Waktunya
Imam besar Masjid Istiqlal itu mengungkapkan bahwa, pada umumnya uang yang digunakan untuk membayar zakat fitrah kemudian akan dibeikan beras.
“Niat kita sudah benar. Ya memang pada umumnya uang juga buat beli beras. Tidak ada masalah mau uang atau beras sama saja. Engga ada masalah,” pungkas Imam Besar Masjid Istiqlal.
Zakat fitrah dapat dibayar dengan beras seberat 2,5 kilogram per jiwa atau dengan uang sesuai dengan nominal harga beras tersebut. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: PASRAH, Pria Ini Relakan Istri Jatuh ke Pelukan Selingkuhan dan Bantu Pernikahannya: Semua Bahagia
Baca juga: Banyak Orang Takut Mandikan dan Kafani Jenazah Selama Covid 19, DSI Aceh Beri Pelatihan Tajhiz Mayat
Baca juga: Kasus Pelanggaran Protkes di Konser Amal Terus Berlanjut, Polisi Masuk Tahap Penyidikan